Firli Jarang Terlihat Usai Diadukan ke Dewas KPK, ICW: Kalau Bersih Kenapa Risih?
Ketua KPK Firli Bahuri Foto: BPMI Setpres/Kris

Bagikan:

JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) bilang Ketua KPK Firli Bahuri harusnya tak perlu menghindari sorotan jika dia merasa benar dalam melaksanakan tugasnya. Tak perlu risih jika dia memang jujur dalam bekerja.

Hal ini disampaikan Kepala Divisi Hukum ICW Lalola Easter menanggapi Firli yang belakangan ini tak terlihat. Dalam beberapa kesempatan dia menghindar setelah dilaporkan ke Dewan Pengawas KPK karena diduga melanggar etik.

"Kalau buat kami prinsipnya kalau bersih kenapa risih. Kalau misalnya dia merasa atau menganggap misalnya dia tidak melanggar apa-apa ya harusnya tidak bersikap demikian," kata Lalola kepada wartawan, Selasa sore, 18 April.

Lalola menilai semakin Firli menghindari sorotan publik maka penilaian terhadap dirinya bisa makin buruk. "Itu makin menguatkan indikasi," tegasnya.

"Bahwa dia entah menghindar atau memang ada hal-hal yang mana dia tidak mau dimintakan pertanggungjawaban atau dimintakan respons," sambung pegiat antikorupsi ini.

Lebih lanjut, ICW berharap Dewas KPK ataupun lembaga lain yang mendapat laporan dugaan pelanggaran etik Firli Bahuri segera bekerja. Jangan sampai pelaporan tersebut justru tak ditindaklanjuti dengan alasan melindungi kepentingan.

"Kalau Dewas punya semangat yang sama, punya keyakinan yang sama bahwa paling tidak laporan harus dilanjutkan secara equal, setara. Harusnya kalau sudah diterima, dipelajari ya ditindklanjuti," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Firli Bahuri dilaporkan ke Dewas KPK oleh eks Direktur Penyelidikan KPK Brigjen Endar Priantoro atas tiga laporan yaitu terkait pemberhentian dirinya yang diduga melanggar etik, dugaan pembocoran dokumen penyelidikan, dan dugaan pemaksaan pembuatan dokumen terkait kasus yang belum dilakukan ekspose atau gelar perkara.

Selain itu, Firli juga dilaporkan oleh eks Pimpinan KPK Abraham Samad, Bambang Widjojanto, dan Saut Situmorang bersama Koalisi Masyarakat Sipil. Pelaporan dibuat terkait pencopotan Brigjen Endar yang dianggap melanggar etik.

Setelah dilaporkan, eks Deputi Penindakan KPK ini tak pernah kelihatan batang hidungnya. Saat diklarifikasi Dewas KPK terkait pelaporan Brigjen Endar, Firli menghindari awak media yang menunggu di Gedung ACLC KPK, Rasuna Said melalui pintu samping.

Berikutnya, Firli juga tak hadir di acara Dewan Masjid Indonesia yang sudah terjadwal. Kehadirannya digantikan oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang menyatakan pimpinan punya prinsip kolegial sehingga saat satu tak bisa hadir yang lain bisa menggantikan dannyak ada masalah.