Sempat Hancur Akibat Perang Irak-ISIS, Univeristas Ninevah Gelar Buka Bersama di Tepi Sungai Tigris
Ilustrasi. (Wikimedia Commons/sayyed shahab-o- din vajedi)

Bagikan:

JAKARTA - Mahasiswa dan staf di Universitas Ninevah Mosul, yang rusak parah selama pertempuran antara pasukan Pemerintah Irak dan ISIS pada tahun 2017, menjadi tuan rumah jamuan buka puasa di tepi Sungai Tigris pada Hari Selasa.

Institusi yang didirikan pada tahun 2014, dekat dengan Universitas Mosul, telah dihidupkan kembali dalam beberapa tahun terakhir dan pintunya dibuka kembali untuk umum.

"Itu adalah buka puasa yang indah bagi mereka yang berpuasa - dengan suasana yang hangat dan menyenangkan, yang diadakan oleh para mahasiswa dan staf," kata seorang mahasiswa di universitas tersebut kepada The National News seperti dilansir 11 April.

"Setelah apa yang telah kami lalui, kami berharap perdamaian dan stabilitas akan terus berlanjut,” kata mahasiswa yang meminta untuk tidak disebutkan namanya itu," lanjutnya.

Selama Ramadan, umat Islam menjalankan puasa harian yang ketat dari fajar hingga matahari terbenam.

Menyusul pengambilalihan oleh ISIS, sebagian besar mahasiswa dan staf di universitas terpaksa meninggalkan kota. Kantor pusat universitas berhasil mendirikan tempat sementara untuk melanjutkan program pendidikannya di Kota Duhok, Irak-Kurdistan.

Diketahui, Universitas Mosul terdekat adalah lembaga pendidikan tinggi terbesar kedua Irak, setelah Universitas Baghdad, dengan 24 perguruan tinggi, 40.000 mahasiswa dan 11.000 anggota fakultas sebelum invasi ISIS, kata PBB.

Jumlah mahasiswa di universitas tersebut sekarang melampaui tingkat pendaftaran sebelum pendudukan ISIS dengan lebih dari 40 persen.

Upaya untuk membangun kembali Mosul dan monumen bersejarahnya didukung oleh donor internasional bersama pemerintah Irak, penduduk dan pejabat dari kota tersebut.

Tahun lalu, Perpustakaan Pusat universitas dibuka untuk mahasiswa, delapan tahun setelah ISIS menghancurkannya.

Didirikan pada tahun 1921, itu adalah salah satu perpustakaan terkaya di Irak, kedua setelah Perpustakaan Pusat di Baghdad.

Ketika ISIS mengambil alih kota pada tahun 2014, perpustakaan universitas dibombardir oleh rudal dan rusak parah. Diperkirakan 8.000 hingga 10.000 buku dan manuskrip kuno dihancurkan. Arsip berharga yang diakui oleh UNESCO juga rusak.

Juga tahun lalu, teater terbesar Mosul dibuka untuk umum lima tahun setelah dibakar oleh ISIS. Teater di dalam kampus Universitas Mosul, bersebelahan dengan pusat mahasiswa dan perpustakaan pusat yang sibuk, adalah aula terbesar di Gubernur Niniwe dengan kapasitas sekitar 1.500.

Pejuang ISIS diusir oleh pasukan pemerintah dengan bantuan koalisi internasional pada tahun 2017. Mereka menguasai sekitar sepertiga Irak dan Suriah dari pertengahan 2014 hingga mereka digulingkan oleh koalisi.