Rusia Bakal Gelar Peluncuran Rudal dan Uji Torpedo Armada Pasifik, Menhan Shoigu: Tingkatkan Kemampuan Mengusir Agresi Musuh
Presiden Vladimir Putin dan Sergei Shoigu saat Hari Angkatan Laut Rusia. (Wikimedia Commons/Kremlin.ru)

Bagikan:

JAKARTA - Rusia akan melakukan peluncuran rudal dan uji torpedo sebagai bagian dari inspeksi mendadak armada angkatan laut Pasifiknya, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan pada Hari Jumat.

Latihan itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Asia-Pasifik, ketika Amerika Serikat dan Korea Selatan melakukan latihan udara bersama setelah uji coba rudal balistik antarbenua oleh Korea Utara.

"Tujuan utama inspeksi ini adalah untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Bersenjata untuk mengusir agresi musuh yang mungkin dari arah laut dan laut," kata Shoigu di televisi pemerintah, melansir Reuters 14 April.

Sementara itu, Kepala Staf Umum Rusia Valery Gerasimov mengatakan, angkatan laut negara itu akan disiagakan tinggi selama latihan dan dikerahkan ke daerah pelatihan, di mana mereka akan melakukan latihan tempur.

Latihan juga akan mensimulasikan pendaratan musuh di pulau Sakhalin Rusia dan di Kepulauan Kuril selatan, beberapa di antaranya diklaim oleh Jepang dalam sengketa teritorial sejak akhir Perang Dunia Kedua.

Ditanya tentang latihan tersebut, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengecilkan hubungan apapun dengan ketegangan regional.

"Ini adalah praktik umum, telah dilakukan terus-menerus dalam beberapa tahun terakhir dan terus berlanjut. Ini tentang mempertahankan tingkat kesiapan tempur angkatan bersenjata kita yang diperlukan," jelas Peskov dalam jumpa pers harian.

Dalam aktivitas militer lainnya baru-baru ini di wilayah tersebut, angkatan laut Rusia menembakkan rudal anti-kapal supersonik ke sasaran tiruan di Laut Jepang pada 28 Maret.

Rusia juga diketahui menerbangkan dua pesawat pengebom strategis di atas Laut Jepang selama lebih dari tujuh jam sebelumnya pada bulan Maret, tepat ketika Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memulai kunjungan ke Ukraina untuk menunjukkan solidaritas dengan Kyiv dalam perangnya melawan invasi pasukan Rusia.