Bagikan:

JAKARTA - Rusia kembali memperkuat Armada Utara Angkatan Lautnya dengan bergabungnya kapal selam diesel-elektrik B-586 Kronshtadt dari Proyek Kelas Lada 677 telah, dengan peluncurannya dilakukan di Galangan Kapal Admiralty, St. Petersburg pada akhir bulan lalu.

Kapal ini akan masuk dalam 161st Submarine Division, 4th Submarine Flotilla dari Armada Utara Rusia.

"Ini adalah hari besar bagi Angkatan Laut, karena kami menerima kapal selam generasi baru berdasarkan prinsip fisik baru dan dipersenjatai dengan senjata yang kuat. Kapal selam itu akan beroperasi di brigade Armada Utara," jelas Panglima Angkatan Laut Laksamana Nikolay Yevmenov saat peluncuran, menambahkan kapal itu telah melewati uji keandalan, kemampuan manuver dan fitur siluman, dilansir dari TASS 20 Februari.

Meski bertenaga diesel, namun kapal selam ini merupakan generasi keempat yang memiliki kemampuan untuk beroperasi secara independen menghadapi kapal perang permukaan dan kapal selam di wilayah yang telah ditentukan, mengirimkan rudal jelajah ke sasaran di darat dan pertahanan anti-kapal selam di wilayah pesisir.

Kapal sepanjang 68 meter ini memiliki kecepatan maksimal di bawah air hingga 21 knot, dengan kemampuan beroperasi hingga kedalaman 300 meter. Diawaki 35 orang, kapal selam ini dibekali dengan rudal Kalibr dan enam tabung peluncur torpedo 533mm.

Mengutip The Barents Observer, butuh waktu hampir 20 tahun untuk menyelesaikan kapal tersebut. Konstruksi dimulai pada tahun 2005, namun dihentikan pada tahun 2009 dan kemudian dilanjutkan kembali pada tahun 2013.

Dalam wawancara surat kabar, perwakilan biro desain Rubin Igor Vilnit mengatakan, Kronshtadt unik karena keheningannya dan kemampuannya bersembunyi dari kapal musuh.

"Kemampuan silumannya beberapa kali lipat melebihi pendahulunya," kata Vilnit kepada Rossiiskaya Gazeta, secara khusus menyoroti kemampuan hidro-akustik.

"Dalam situasi duel, penting untuk menemukan musuh terlebih dahulu dan jika perlu berhasil menghadapinya. Kapal selam Proyek 677 memiliki kompleks hidro-akustik yang kuat, rudal, torpedo dan persenjataan radio-elektronik," jelasnya.

"Saya ingin menyoroti hidro-akustik Lada: bukan hanya rentang gelombang akustik yang lebih luas, namun juga jarak penemuan target yang jauh lebih besar. Banyak upaya telah dilakukan untuk mencapai hasil ini," tambahnya.

Kapal selam baru ini dilaporkan dilengkapi berbagai peralatan dan teknologi baru, termasuk desain dengan lambung tunggal baru, solusi mesin baja untuk lambung kapal selam, hingga sonar Lira dan sistem komunikasi terintegrasi Distantsiya.