Bagikan:

JAKARTA - Kapal selam bertenaga nuklir strategis terbaru Generalissimus Suvorov telah menyelesaikan semua putaran pengujian di Laut Putih, termasuk pengujian peluncuran rudal balistik.

"Tim pengiriman Galangan Kapal dan awak kapal telah mempraktikkan tugas secara penuh. Generalissimus Suvorov telah menyelesaikan semua tahapan uji coba, membuat beberapa penyebaran ke laut. Sistem kapal telah diuji dalam berbagai mode," terang CEO Galangan Kapal Sevmash Mikhail Budnichenko, dilansir dari TASS 18 November.

Kapal selam bertenaga nuklir terbaru sekarang sedang dipersiapkan untuk dikirim ke Angkatan Laut Rusia, tambahnya.

Awal bulan ini, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut kapal selam tersebut sukses menembakkan rudal balistik, sebagai bagian dari pengujian akhir.

Dalam sebuah pernyataan pihak kementerian mengatakan, kapal selam Generalissimus Suvorov sukses meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Bulava di Laut Putih utara, dengan muatan palsu dan mencapai sasaran uji coba di wilayah Kamchatka, Rusia Timur jauh, mengutip Reuters.

kapal selam kelas borei
Kapal selam Yury Dolgorukiy K-535 Kelas Borei. (Wikimedia Commons Андрей Лузик)

Diketahui, ICBM Bulava dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir.

Kapal selam bertenaga nuklir strategis Generalissimus Suvorov mulai dibangun di Galangan Kapal Sevmash pada 26 Desember 2014. Kapal selam itu dikembangkan untuk Angkatan Laut Rusia di bawah Peningkatan Proyek Borei-A. Induk kapal selam kelas ini adalah Kelas Borei.

Proyek ini menampilkan solusi teknis baru yang mendasar, peralatan yang ditingkatkan, bidang fisik yang dikurangi, perlindungan yang ditingkatkan dan komponen asli.

Kapal selam canggih ini akan bergabung dan mendukung kekuatan kapal selam bertenaga nuklir Armada Pasifik Rusia.

Kapal selam Borei dan kelas Borei-A mampu membawa 16 rudal balistik antarbenua Bulava dan dilengkapi dengan tabung torpedo 533mm.

Dibandingkan dengan seri Borei, kapal selam Borei-A menampilkan kemampuan stealth akustik, manuver, dan lari laut dalam yang lebih baik serta sistem kontrol persenjataan yang lebih baik.