JAKARTA - Kepala Perancang Institut Yuri Solomonov pada Hari Selasa mengatakan, rudal balistik antarbenua (ICBM) berbasis laut Bulava yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Termal Moskow telah diterima untuk digunakan di Angkatan Bersenjata Rusia.
"Pada tanggal 7 Mei tahun ini, sebuah dekrit ditandatangani untuk menerima sistem rudal Bulava untuk digunakan," katanya kepada TASS, seperti dikutip 15 Mei.
ICBM Bulava dikembangkan berdasarkan program yang dimulai pada tahun 1990-an, dan dirancang untuk digunakan di kapal selam kelas Borei Rusia, seperti melansir Reuters.
Nantinya, rudal balistik ini direncanakan akan ditempatkan di kapal selam bertenaga nuklir strategis Proyek 955/955A (kelas Borei/Borei-A) adalah pembawa ICBM Bulava.
Saat ini, Armada Utara dan Pasifik Rusia mengoperasikan tujuh kapal selam strategis jenis ini yang dibangun oleh Galangan Kapal Sevmash di barat laut Rusia. Setiap kapal selam jenis ini mampu membawa 16 ICBM Bulava.
Menurut data sumber terbuka, ICBM Bulava berbahan bakar padat memiliki jangkauan penerbangan lebih dari 9.000 km dan dapat membawa enam hingga sepuluh hulu ledak MIRV dengan daya ledak masing-masing 100-150 kiloton yang dapat mengirimkan hulu ledak nuklir ke sasaran berbeda. Bulava sendiri memiliki berat peluncuran sekitar 37 ton.
November tahun lalu, Kementerian Pertahanan mengatakan salah satu kapal selam tersebut berhasil melakukan uji coba peluncuran Bulava, menembakkannya dari posisi bawah air di Laut Putih lepas pantai Rusia utara, mencapai sasaran yang berjarak ribuan kilometer di semenanjung Kamchatka di timur jauh.
BACA JUGA:
Diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan negara-negara Barat sejak dimulainya perang di Ukraina, intervensi langsung pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di sana dapat memicu konflik nuklir.
Selama beberapa tahun terakhir, Institut Teknologi Termal Moskow yang dipimpin oleh Yury Solomonov telah merekayasa ICBM Topol-M dan Yars serta sistem rudal berbasis laut dan darat Bulava.