Bagikan:

JAKARTA - Dua orang pria ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara, lantaran kedapatan melakukan kekerasan dan mengambil jam tangan Rolex dari korban yang berada di kawasan elite London, Inggris.

Nizar Msaad (22) dan Shaquille Allen (26) yang mengaku bersalah, menggunakan parang untuk mengancam korbannya dan melarikan diri dengan moped setelah mencuri jam tangan dari pria di kawasan kelas atas di ibu kota Inggris, menyebabkan korban mengalami luka di tangan.

Mereka juga mencoba mencuri dua jam tangan mewah lainnya dalam tiga perampokan tambahan, semuanya pada hari yang sama pada tanggal 1 Oktober 2022, di sejumlah lokasi papan atas London, termasuk Soho, Westminster dan Mayfair, dikutip dari The National News 14 Mei.

Penangkapan keduanya bermula saat Kepolisian London (The Met) menggelar Operasi Venesia untuk memberantas kejahatan yang menggunakan sepeda motor, sekaligus memburu para pelakunya seiring dengan peningkatan kejahatan jalanan.

Dalam sebuah insiden percobaan perampokan di Audley Street, Mayfair, seorang pria didekati oleh dua pria yang mengendarai sepeda motor. Mereka menjatuhkan korban ke tanah dan mengancamnya dengan parang untuk mencuri arlojinya.

mayfair, london
Ilustrasi kawasan Mayfair, London Wikimedia Commons Joshua Wood

Seorang anggota staf dari sebuah pub terdekat turun tangan dan kedua pria itu melarikan diri dengan sepeda motor. Korban yang tidak terluka, pergi sebelum polisi datang.

Mereka tidak dapat melacak pria tersebut, tetapi empat orang lainnya melaporkan bahwa mereka telah dirampok atau menjadi sasaran percobaan perampokan. Itu termasuk dua pria yang jam tangan Rolexnya dicuri di dekat Marylebone dan Islington.

Petugas menghabiskan waktu berjam-jam menelusuri rekaman CCTV untuk melacak para pelaku dan mengikuti rute mereka melalui jalanan di London.

Rekaman CCTV menunjukkan dua penyerang yang mengendarai moped menggunakan parang, selain meninju, menendang dan menabrak korban mereka. Polisi mengikuti para perampok melalui CCTV sampai mereka melepas helm mereka, sehingga petugas dapat mengidentifikasi mereka.

Polisi juga menggunakan rekaman tersebut untuk menemukan moped yang digunakan melancarkan aksi kejahatan, sehingga berhasil menemukan DNA Msaad dan Allen di kendaraan tersebut.

London The Met
Polisi di London. (Wikimedia Commons/Croydon Riots - the morning after by Peter Trimming)

Msaad dan Allen masing-masing dijatuhi hukuman 40 bulan penjara. Namun, Allen dijatuhi hukuman tambahan 54 bulan karena pelanggaran terpisah.

"Ini adalah serangan kekerasan terhadap orang-orang tak bersalah di tengah jalan di pusat kota London. Beruntung tidak ada seorang pun yang terluka parah dalam pelanggaran sembrono ini," kata Detektif Mike Bagnall yang tergabung dalam Operasi Venesia.

"Penyelidikannya menyeluruh dan terperinci dan kami mampu melacak Msaad dan Allen serta membangun kasus besar terhadap mereka. Ini adalah perampokan yang kejam dan saya senang tekad kami untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab memungkinkan kami untuk membawa kedua orang ini keluar dari jalanan," urai Detektif Bagnall.

Polisi Met London telah mendedikasikan sumber daya ekstra untuk memerangi kejahatan jam tangan tahun ini. Termasuk dengan melibatkan petugas yang menyamar mengenakan jam tangan mewah pada larut malam di pusat kota London, untuk menjadi umpan menarik perhatian perampok, sebelum kemudian rekan-rekannya melakukan penangkapan saat pelaku beraksi.

Jumlah jam tangan yang dicuri di Inggris dan Wales hampir dua kali lipat menjadi 11.035 antara tahun 2015 dan 2022, menurut angka dari Watchfinder UK, dalam lonjakan yang kemudian dikenal sebagai gelombang kejahatan "Rolex Ripper".

London menjadi wilayah sasaran para pelaku, di mana kejahatan jenis ini melonjak sebesar 56 persen dengan sekitar 6.000 jam tangan dicuri sepanjang tahun lalu.

Peningkatan ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan eksekutif bisnis internasional, yang telah menyuarakan kekhawatiran mereka untuk mengunjungi wilayah paling mewah di London karena khawatir jam tangan mahal mereka akan dicuri.

Awal tahun ini, pemenjaraan pencuri jam tangan asal Aljazair mengungkap jaringan kejahatan yang beroperasi dari Afrika Utara ke Inggris untuk melakukan perampokan.