Bagikan:

JAKARTA - Ukraina pada Hari Senin mengumumkan berhasil menggagalkan operasi Rusia untuk meledakan sejumlah bom di ibu kota Kyiv dan di sebuah perusahaan pertahanan di Lyiv.

Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan dalam sebuah pernyataan, empat bom dimaksudkan untuk diledakkan di ibu kota pada 9 Mei, hari ketika Rusia merayakan kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II tahun 1945.

"Menurut rencana dinas khusus Rusia, bahan peledak itu seharusnya diledakkan pada jam sibuk supermarket untuk menyebabkan kerusakan maksimal pada penduduk sipil," kata badan tersebut melalui Telegram, dilansir dari Reuters 14 Mei.

Di Kyiv, bahan peledak yang ditujukan untuk pasar bahan bangunan disamarkan sebagai paket teh. Sementara sebuah bom ditempatkan di dalam mobil untuk meledak di dekat kafe, menurut SBU.

Ada pun serangan di Lviv direncanakan terjadi pada Februari lalu, kata SBU. sebuah perusahaan pertahanan yang tidak dikenal menjadi sasarannya, menurut jaksa.

Sementara, Kantor Kejaksaan Agung menuliskan di aplikasi Telegram, dua agen militer Rusia ditahan karena dicurigai terlibat dalam dugaan plot tersebut, dengan sekitar 19 alat peledak disita.

Belum ada komentar langsung dari pihak Rusia terkait klaim ini.

Ukraina diketahui sering mengatakan pihaknya telah menggagalkan serangan di luar garis depan yang direncanakan oleh dinas keamanan Rusia, menahan agen-agen yang dikatakan bekerja untuk Moskow.

Terbaru, SBU mengatakan telah menangkap dua agen di Departemen Perlindungan Negara yang merencanakan pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky dan kepala intelijen militer Kyrylo Budanov pekan lalu.