Prosesi Penobatan Raja Charles III Bakal Lebih Singkat dari Mendiang Ratu Elizabeth II
Raja Inggris Charles III. (Wikimedia Commons/ukhouseoflords)

Bagikan:

JAKARTA - Detail penobatan Raja Charles yang akan digelar tiga pekan mendatang perlahan mulai terungkap, dengan kabar terbaru prosesi upacara yang digelar akan lebih singkat dari penobatan mendiang sang ibunda di tahun 1953.

Rute prosesi penobatan Raja diatur untuk membentang hanya dua kilometer, sekitar seperempat dari perjalanan perayaan yang dilalu Ratu Elizabeth II. Usai penobatan, Raja Charles dan Permaisuri Camilla akan kembali dari Westminster Abbey melalui rute yang telah banyak dilalui saat acara kerajaan.

Mereka akan melakukan perjalanan melalui Parliament Square, sepanjang Whitehall, sekitar Trafalgar Square, melalui Admiralty Arch dan menyusuri The Mall sebelum kembali ke Istana Buckingham, melansir The National News 10 April.

Itu akan menjadi kebalikan dari rute mereka ke Abbey, tetapi jauh lebih pendek dari rute yang ditempuh Ratu Elizabeth II sejauh 8 km di sekitar pusat kota London, di mana Ratu yang ketika itu berusia 27 tahun melambai ke kerumunan di sepanjang Piccadilly, Oxford Street dan Regent Street.

Rute yang lebih pendek telah dipilih karena alasan praktis, dengan preferensi untuk perjalanan yang biasa digunakan pada banyak acara kerajaan, kata sumber.

Perjalanan Ratu Elizabeth II menuju penobatannya pada tanggal 2 Juni 1953, berjarak sekitar 2,5 km, mengambil rute yang sedikit lebih panjang dari rute Raja Charles dengan berjalan di sepanjang Tanggul Victoria di tepi Sungai Thames.

gold state coach
Gold State Coach digunakan dalam Platinum Jubilee Ratu Elizabeth II. (Wikimedia Commons/Number 10)

Prosesi akbar pada tahun 1953 memakan waktu dua jam dan menampilkan puluhan ribu peserta, dengan iring-iringan sepanjang 4 km membutuhkan waktu 45 menit untuk melewati titik tertentu.

"Pemilihan rute dan moda transportasi selalu dipertimbangkan dengan cermat," kata seorang pejabat istana.

"Kepraktisan rute yang lebih pendek merupakan faktor utama dalam pengambilan keputusan, serta keinginan untuk menempuh rute yang sudah dikenal yang telah digunakan di banyak acara kerajaan," lanjutnya.

Dikatakan, penobatan kali ini akan dilangsungkan lebih sederhana, tetapi para pejabat telah meyakinkan publik, itu akan tetap menjadi peristiwa penting, dan rencana sedang dibuat untuk memastikan bahwa itu akan mudah diingat.

Kereta bersejarah Gold State Coach yang berusia lebih dari 260 tahun, akan digunakan oleh Raja Charles dan Permaisuri Camilla yang baru dinobatkan untuk pertama kalinya dalam prosesi penobatan, untuk kembali ke Istana Buckingham.

Martin Oates, teknisi kereta senior di Royal Mews, akan berjalan di belakang kereta seberat empat ton dalam prosesi tersebut dan bertindak sebagai "tukang rem", menarik palang T yang digenggam di bagian belakang untuk menahannya di tempatnya saat kereta berhenti.

Terlepas dari reputasi kereta yang tidak nyaman, Oates mengatakan sekarang berjalan jauh lebih lancar daripada sebelumnya. Ia mengatakan, empat strap kulit asli yang menopang bodi Gold State Coach sudah diganti 15 tahun lalu.

"Saat Anda mengikutinya, Anda dapat mendengarnya berderit sehingga terdengar seperti sebuah galleon tua yang melintas," terang Oates.

"Ini bukan mesin cuci, tetapi jika kendaraan lain hanya bergerak dari belakang ke depan, ini bergerak dari sisi ke sisi," tandasnya.

Diketahui, hanya raja dan permaisurinya yang diizinkan bepergian dengan gerbong bersejarah, yang telah digunakan di setiap penobatan sejak 1831.

Mendiang Ratu Elizabeth II pernah menggambarkan perjalanannya ke dan dari penobatan di gerbong bergelombang sebagai "mengerikan".

kereta tersebut juga dikritik oleh banyak raja karena tidak nyaman. Bahkan Raja William IV, yang dikenal sebagai Raja Pelaut, menyamakannya dengan "berada di atas kapal yang terombang-ambing di laut yang ganas". Sementara, Ratu Victoria mengeluhkan "osilasi yang menyusahkan".

Sementara untuk keberangkatannya ke upacara penobatan, Raja Charles dan Permaisuri Camilla akan menaiki kereta The Diamond Jubilee State Coach yang memiliki peredam kejut di atasnya dan sangat mirip dengan mobil, kata Oates.

Gerbong hitam dengan dekorasi berlapis emasnya adalah gerbong terbaru di Royal Mews, dan bodi aluminiumnya dicegah bergoyang oleh enam penstabil hidrolik.

Kereta ini secara khusus ditugaskan untuk Queen's Diamond Jubilee pada tahun 2012 dan telah digunakan beberapa kali sejak saat itu.

Lebih lanjut, kereta ini juga dilengkapi dengan kaca antipeluru dan suspensi ekstra untuk perjalanan yang mulus. Interiornya terbuat dari benda-benda yang disumbangkan oleh lebih dari 100 situs bersejarah di seluruh Inggris dan dunia.

Mereka termasuk pegangan kursi dari Royal Yacht Britannia, dan fragmen dari kapal perang Henry VIII Mary Rose, pohon apel Sir Isaac Newton dan pangkalan Antartika Kapten Robert Scott dan Sir Ernest Shackleton.