Mukmin Mulyadi Buronan Kasus Narkoba, PKB Minta Kadernya yang Baru Dilantik Anggota DPRD Tanjungbalai Serahkan Diri
Ilustrasi narkoba (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan, mengaku pihaknya baru mengetahui kadernya yang dilantik menjadi anggota DPRD Kabupaten Tanjungbalai, Mukmin Mulyadi ternyata seorang buronan kasus narkoba.

Sebab, kata Daniel, kasusnya tidak pernah terdengar. Ditambah lagi, surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) yang bersangkutan juga terbit.  

"Ini kejadian belakangan baru tahu. Karena sebelum proses PAW (pergantian antar waktu), tidak pernah muncul kasus ini, bahkan SKCK-nya terbit," ujar Daniel Johan, Jumat, 14 April.

Meski begitu, lanjut Daniel, DPP PKB melalui Dewan Pengurus Wilayah (DPW) meminta agar Mukmin Mulyadi menyerahkan diri ke polisi. Sebab Mukmin sudah menjadi buron kasus narkoba sejak 2020.

Daniel juga menginstruksikan agar DPW PKB setempat melakukan proses hukum terhadap Mukmin Mulyadi.

"Iya, DPW sudah meminta (menyerahkan diri, red)," kata Daniel.

Sebelumnya, DPW PKB Sumatera Utara menyatakan akan mencopot Mukmin Mulyadi dari jabatannya sebagai anggota DPRD Tanjungbalai karena dikabarkan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus narkoba.

Mukmin sendiri baru saja dilantik sebagai anggota DPRD pada 29 Maret 2023 menggantikan rekannya yang meninggal dunia.

"Beliau tersangka, terdakwa maka sesuai aturan partai itu. Harus diberhentikan atau dicopot dari jadi anggota DPRD," kata Bendahara DPW PKB Sumatera, Zeira Salim Ritonga, dikutip Kamis 14 April.

Zeira mengaku pihaknya kecolongan atas informasi tersebut. Sehingga sampai mengangkat Mukmin menjadi anggota DPRD Tanjungbalai lantaran tidak tahu yang bersangkutan menjadi buronan kasus narkoba.

"Ada pengangkatan DPRD dari PKB, kecolongan kita. Kita memang tidak mengetahui hal itu," kata Zeira.

Zeira lantas mempertanyakan Polda Sumut yang tidak menangkap dan memproses hukum Mukmin. Mengingat, Mukmin selalu berada di Kota Tanjungbalai dan tidak pernah pergi ke mana-mana.

"Baru ini kita tau, di sana dia kan, enggak ke mana-mana. Makanya saya heran, jadi sebelum proses itu berjalan. Seharusnya, mereka sudah tahu, di tangkap lah," kata Zeira.