Saat Masyarakat Beralih ke Daging Kerbau karena Harga Daging Sapi Mahal, Tapi Ternyata Sama Saja
Penjual daging kerbau di pasar/ Foto: IST

Bagikan:

JAKARTA - Harga daging kerbau yang dijual di Pasar Tradisional Kramat Jati, Jakarta Timur mulai melonjak mengejar harga daging sapi. Akibat mahalnya harga daging kerbau, pedagang dan pembeli pun turut mengeluh.

Dari pantauan di lokasi, harga daging kerbau meroket hingga Rp 130 ribu perkilogram. Padahal sebelumnya, Perum Bulog telah menetapkan harga Rp 85 - Rp 90 ribu perkilogram.

Menurut salah satu pedagang daging, Aan mengatakan, penjualan setiap tahun makin turun karena harga terus meningkat.

"Yang bikin aneh, itu impor tapi tiap tahun daging kalau engga naik engga seru. Kayaknya importir daging kalau nggak menaikan nggak seru. Kalau dipikir-pikir gunanya impor buat nekan harga, ini malah impor yang gila-gilaan harganya," sesal Aan kepada wartawan, Jumat, 14 April.

Harga pasaran daging sapi di Pasar Kramat Jati perkilogram Rp 140 ribu, sedangkan daging kerbau perkilogram Rp130 ribu.

"Kalau harga daging kerbau kita juga mengeluhkan, untuk stok barang Alhamdulillah ada setiap tahun tapi selalu naik meskipun pemerintah sudah impor. Harusnya kan ada impor bisa menekan harga lebih murah," katanya.

Sementara menurut Tini, salah satu pembeli daging kerbau, dirinya terpaksa mengurangi jumlah pembelian karena harga daging kerbau perkilogram mencapai Rp130 ribu.

"Biasanya Rp75 ribu sekilo, sekarang naik jadi Rp130 ribu. Saya biasanya beli 5 kilo, sekarang jadi beli 2 kilo. Saya kepengennya sih beli sapi lokal tapi mahal makanya beralih ke daging kerbau, eh mahal juga jadinya dikurangi pembeliannya," ujarnya.

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menerima kedatangan daging kerbau beku impor asal India sebanyak 18 ribu ton dengan merek ALM di New Priok Container Terminal One (NPCT 1), Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan daging kerbau beku impor ini untuk memenuhi cadangan stok daging nasional guna mencukupi kebutuhan dalam negeri terutama menjelang Hari Raya Idulfitri atau Lebaran 2023.

Buwas sapaan akrab Budi Waseso mengatakan kedatangan 18 ribu ton daging ini merupakan bagian dari penugasan pemerintah kepada Bulog untuk mengimpor daging kerbau beku sebanyak 100 ribu ton sampai Desember 2023.

Lebih lanjut, Buwas mengatakan kedatangan daging kerbau beku impor ini sebagai alternatif pilihan bagi konsumen dalam memenuhi ketersediaan akan daging serta menjaga stabilisasi harga daging di tingkat konsumen.

“Kedatangan stok daging impor oleh Bulog ini sangat dibutuhkan guna menjawab persoalan ketersediaan daging yang mengalami tren kenaikan permintaan saat Ramadan dan menjelang Idulfitri,” katanya di lokasi, Rabu, 12 April.