Bagikan:

JAKARTA - Finlandia akan secara resmi menjadi anggota ke-31 Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Hari Selasa, kantor kepresidenan negara itu mengumumkan Hari Senin.

Hal ini menyusul persetujuan Turki atas tawaran keanggotaan Helsinki pada Kamis pekan lalu, ganjalan terakhir untuk masuk ke dalam aliansi tersebut.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memuji keputusan tersebut.

"Kami akan mengibarkan bendera Finlandia untuk pertama kalinya di sini, di markas besar NATO. Ini akan menjadi hari yang baik untuk keamanan Finlandia, untuk keamanan Nordik dan untuk NATO secara keseluruhan," katanya di Brussels, Belgia, melansir The National News 3 Maret.

Kabar ini muncul sehari setelah pemilihan umum Finlandia, di mana Perdana Menteri Sanna Marin mengalami kekalahan. Namun, aksesi NATO didukung secara luas oleh partai-partai Finlandia dan Presiden Sauli Niinisto telah memimpin tahap akhir negosiasi dengan Turki.

Upacara pengibaran bendera pada Selasa sore akan dilakukan setelah Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto, menyerahkan dokumen aksesi resmi kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, yang merupakan 'penjaga' perjanjian pendirian NATO.

Lebih lanjut Stoltenberg mengatakan, keanggotaan Finlandia akan melipatgandakan panjang perbatasan darat NATO dengan Rusia.

pm finlandia dan presiden finlandia
PM Sanna Marin dan Presiden Sauli Niinisto saat mengumumkan pendaftaran keanggotaan NATO untuk Finlandia 15 Mei 2022. (Wikimedia Commons/FinnishGovernment)

Hal ini bertentangan dengan tujuan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melemahkan aliansi tersebut, katanya.

"(Presiden) Putin berperang melawan Ukraina dengan tujuan yang jelas untuk mengurangi jumlah anggota NATO," ujar Stoltenberg.

"Dia mendapatkan hal yang sebaliknya," tandasnya.

Sebagai tanggapan, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko mengatakan Rusia akan memperkuat kapasitas militernya di wilayah barat dan barat lautnya, kantor berita milik negara RIA melaporkan.

Diketahui, setelah beberapa dekade tidak bergabung, Finlandia dan Swedia mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO tahun lalu, menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

Sementara sebagian besar anggota mendukung tawaran tersebut dan menerima aplikasi mereka pada Bulan Juni tahun lalu, kecuali Turki dan Hungaria yang memblokir proses ratifikasi yang diperlukan dari semua anggota.

Kendati demikian, penyelesaian ratifikasi dalam waktu kurang dari satu tahun masih menjadikannya sebagai proses keanggotaan tercepat dalam sejarah aliansi ini.

Proses aksesi Finlandia lebih lancar dibandingkan Swedia, yang masih bernegosiasi dengan Turki.

Bulan lalu, Turki mengatakan Helsinki telah memberikan jaminan, mereka akan mengambil tindakan terhadap kelompok-kelompok yang dianggap Ankara sebagai teroris yang berbasis di Finlandia.