Bagikan:

JAKARTA - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak akan mengerahkan pasukan apapun di Finlandia, tanpa persetujuan pemerintah Helsinki, kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg Hari Selasa.

"Ini adalah keputusan Finlandia. Tidak akan ada pasukan NATO di Finlandia tanpa persetujuan Finlandia," kata Stoltenberg, melasir TASS 4 April.

Lebih lanjut Stoltenberg menggarisbawahi, Finlandia akan membawa "industri pertahanan yang maju" dan "kemampuan kelas atas" ke dalam aliansi tersebut.

Ditegaskan olehnya, setelah Finlandia bergabung dengan aliansi, Finlandia akan dilindungi oleh Pasal 5 Perjanjian Washington, yang menetapkan keamanan kolektif semua negara anggota NATO sebelum agresi militer.

Dia menyatakan, Finlandia akan mendapatkan "jaminan keamanan yang sangat ketat."

Sebelumnya, Finlandia resmi menjadi anggota NATO pada Hari Selasa, setelah Hungaria dan Turki meratifikasi aplikasi Helsinki. Kendati sempat tertunda, proses aplikasi yang berjalan kurang dari setahun, menjadikannya proses keanggotaan tercepat dalam sejarah NATO, melansir The National News.

Stoltenberg mengatakan, keanggotaan Finlandia akan melipatgandakan panjang perbatasan darat NATO dengan Rusia. Hal ini bertentangan dengan tujuan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melemahkan aliansi tersebut, katanya.

"(Presiden) Putin berperang melawan Ukraina dengan tujuan yang jelas untuk mengurangi jumlah anggota NATO," ujar Stoltenberg.

"Dia mendapatkan hal yang sebaliknya," tandasnya.

Sebagai tanggapan, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko mengatakan Rusia akan memperkuat kapasitas militernya di wilayah barat dan barat lautnya, kantor berita milik negara RIA melaporkan.