Bagikan:

JAKARTA - Rusia akan memindahkan senjata nuklir taktisnya ke dekat perbatasan barat Belarusia, utusan Rusia untuk Minsk mengatakan pada Hari Minggu, menempatkan mereka di dekat perbatasan negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), berisiko meningkatkan kebuntuan hubungan Moskow dengan Barat.

Dalam salah satu sinyal nuklir Rusia yang paling menonjol sejak awal invasi ke Ukraina 13 bulan lalu, Presiden Vladimir Putin pekan lalu mengatakan, Rusia akan menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia.

Kedua negara tetangga Slavia ini secara resmi menjadi bagian dari "negara serikat" dan telah melakukan pembicaraan selama bertahun-tahun untuk berintegrasi lebih jauh.

Senjata-senjata tersebut "akan dipindahkan ke perbatasan barat negara serikat kami dan akan meningkatkan kemungkinan untuk memastikan keamanan," kata Duta Besar Rusia untuk Belarus, Boris Gryzlov, kepada televisi pemerintah Belarusia.

"Ini akan dilakukan meskipun ada kegaduhan di Eropa dan Amerika Serikat," ujarnya, melansir Reuters 3 April.

Gryzlov tidak merinci di mana senjata-senjata itu akan ditempatkan, tetapi menegaskan, fasilitas penyimpanan akan selesai, seperti yang diperintahkan oleh Presiden Putin pada 1 Juli dan kemudian dipindahkan ke bagian barat Belarusia.

Diketahui, Belarusia berbatasan dengan Lithuania dan Latvia di sebelah utara dan Polandia di sebelah barat, yang merupakan bagian dari sisi timur NATO. Sisi ini sebelumnya telah diperkuat dengan pasukan dan peralatan militer tambahan, usai invasi Rusia ke Ukraina.

Sementara itu, AS dan sekutu-sekutu Kyiv lainnya telah mengatakan keprihatinan mereka, terkait dengan kemungkinan Rusia akan mengirimkan senjata nuklir taktis ke Belarusia. Presiden Joe Biden mengatakan hal tersebut "mengkhawatirkan".

Sebelumnya, Presiden Alexander Lukashenko mengatakan pada Hari Jumat, Belarusia juga akan mengizinkan Rusia untuk menempatkan rudal nuklir antarbenua di wilayah negaranya jika diperlukan.