Bagikan:

JAKARTA - Militer Ukraina menepis klaim Rusia telah menguasai Bakhmut, mengatakan mereka masih jauh dari merebut kota di wilayah timur itu, dengan pertempuran masih berlangsung di sekitar gedung di mana kelompok tentara bayaran Grup Wagner mengklaim telah mengibarkan bendera Rusia.

Seorang juru bicara komando militer timur Ukraina mengatakan kepada Reuters, tidak jelas di mana pasukan Rusia mengibarkan bendera mereka dan salah mengklaim telah merebut kota tersebut.

"Mereka mengibarkan bendera itu di atas semacam toilet. Mereka memasangnya di sisi entah apa, menggantungkan kain dan mengatakan bahwa mereka telah merebut kota. Baguslah, biar mereka mengira mereka telah merebutnya," kata pejabat bernama Serhiy Cherevatyi melalui sambungan telepon, melansir Reuters 3 April.

Bakhmut telah menjadi tempat salah satu pertempuran paling berdarah dalam perang, yang kini memasuki tahun kedua, dengan korban jiwa yang sangat besar di kedua belah pihak, dengan sebagian besar kota itu hancur akibat pengeboman.

Sebelumnya, Kepala Grup Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin mengklaim pada Hari Minggu, pasukannya telah mengibarkan bendera Rusia di atas gedung pemerintahan.

Prigozhin mengatakan, dari sudut pandang "hukum", Bakhmut telah dikuasai oleh Rusia, sebuah gagasan yang dibantah keras oleh Cherevatyi.

"Ada pertempuran di sekitar gedung dewan kota (Bakhmut), mereka belum merebut apa pun dalam arti hukum," tegas Cherevatyi.

"Bakhmut adalah orang Ukraina dan mereka belum merebut apapun dan masih sangat jauh dari kata merebut," tegasnya.