Bagikan:

TANGERANG - Seorang tukang pijat tunanetra atau gangguan pengelihatan bernama Pariman kurang beruntung. Sebab handphone yang sehari-hari dijadikan mata pencaharian untuk menerima panggilan pelanggannya, hilang dicuri seorang wanita tak dikenal.

Kejadian itu terjadi di dalam rumah kontrakan kecilnya di Jalan Karang Bolong Raya, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Selasa, 28 Maret, sekiranya sore hari.

Pariman menceritakan, handphone yang dimilikinya adalah harta satu-satunya. Dan itu adalah yang paling penting baginya. Sebab, dari handphone itu dia bisa mendapat uang atas jasa refleksi.

Kejadian itu bermula saat dirinya tengah bersantai menunggu kumandang Adzan Magrib. Tiba-tiba datang seorang ibu-ibu, tanpa dipersilahkan masuk dia langsung ada di dalam rumah kontrakan.

Ternyata tujuan dari ibu-ibu itu untuk mencuri handphone milik Pariman yang biasa digunakan untuk menerima panggilan konsumennya.

“Kata istriku, buka pintu engga ngomong, tahu-tahu sudah di dalam ruangan tawarkan baju.” kata Pariman saat ditemui VOI, Selasa, 28 Maret.

“Beberapa menit kemudian, suara ibu-ibu itu hilang. Nengokin (handpone), engga ada. orang aku perasaan handpone di bawah bantal,” sambungnya.

Pariman mengaku pasrah, tidak ada niatan untuk melapor polisi atau siapapun. Ia hanya mendoakan agar pelaku sadar dan tidak mengulangi perbuatannya.

“Suruh tobat, kalau engga mau ya gimana lagi. Mudah-mudahan dia jadi maling seterusnya, biar seterusnya susah sih,” kata Pariman sambil tertawa kecil.

Pariman mengaku tidak ingin mengingat kejadian pencurian tersebut. Menurut pria yang telah kehilangan penglihatannya sejak lahir itu memiliki prinsip untuk tetap bersemangat meski mengalami kepahitan dalam hidup.

“Gak apa-apalah, namanya musibah. Saya serahin semua kepada Allah SWT. Saya sudah menjalani hidup saya dari lahir, bagi saya ini cobaan kecil,” tutupnya.