Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengingatkan Pemprov DKI Jakarta untuk menjaga ketersediaan pangan selama bulan Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri 2023.

Ismail menyoroti kondisi stok minyak goreng yang rentan mengalami kelangkaan hingga mengakibatkan harga yang melonjak dan menyusahkan masyarakat.

“Ini perlu konsen soal minyak goreng karena ini yang sering tidak terduga. Belajar dari pengalaman kemarin, itu kan sangat rentan tiba-tiba hilang dari pasaran. Ini satu hal yang perlu diantisipasi. Karena ini yang jadi pencetus masyarakat itu jadi panic buying,” kata Ismail dalam keterangannya, Senin, 27 Maret.

Lalu, saat ini, sejumlah komoditas seperti beras premium, telur, cabai, dan bawang telah mengalami kenaikan harga. Menurut Ismail, Pemprov DKI harus memahami bahwa inflasi di Jakarta sangat memengaruhi inflasi nasional.

Karenanya, Ismail mengingatkan agar pemerintah DKI dan pemerintah pusat bersinergi menjaga stabilitas harga pangan di DKI.

“Minyak kita sekarang jadi Rp15 ribu satu kemasan. Daging tadi saya cek Rp140 ribu. Terus beras rata-rata naiknya Rp500 sampai Rp1.000. Lalu bawang merah, bawang putih dan cabai juga naik,” tuturnya.

Berkaitan dengan itu, Pemprov DKI lewat BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya kembali menggelar pasar murah selama bulan Ramadan hingga Idulfitri tahun ini. Pasar murah di bulan Maret digelar di 67 titik, sementara pada bulan April digelar di 38 titik.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo sebelumnya menuturkan, pihaknya masih memiliki tambahan stok pangan selain stok di bulan Maret dan April jika ada permintaan tambahan dan kelurahan ataupun warga.

Pelaksanaan pasar murah Food Station digelar setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Adapun Produk yang tersedia seperti Beras Premium FS, Beras Ekonomis, FS Gula Kristal, FS Tepung Terigu, FS Air Mineral, FS Minyak Goreng, FS Telur Ayam Negeri dan FS Susu UHT.

Pamrihadi menuturkan pasar murah ini digelar Pemprov DKI karena potensi kendala ketahanan pangan yang sangat kritikal.

"Di mana, terjadi kenaikan harga bahan pangan pokok yaitu beras, yang merupakan efek berlanjut dari kenaikan harga gabah kering panen sejak triwulan akhir 2022," ungkap Pamrihadi.