Anies: Tren Kenaikan Harga Pangan Makin Hari Makin Tinggi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/DOK Humas Pemprov DKI

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswdan mengakui kenaikan harga pangan saat bulan Ramadan hingga jelang Idulfitri terus terjadi. Kenaikan harganya, kata Anies, makin lama makin tinggi.

"Kemarin, Selasa kita rapat bersama TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) mengenai pasokan (pangan). Intinya kita melihat tren kenaikan (harga pangan) makin hari makin tinggi," kata Anies di Balai Kota DKI, Kamis, 7 April.

Karenanya, Anies menyebut Pemprov DKI akan mengambil langkah-langkah strategis dan praktis untuk mengendalikan ketersediaan pangan serta menekan kenaikan harganya. Caranya dengan meningkatkan pasokan pangan.

"Kami mencoba untuk menambah pasokan supaya bisa meningkatkan supply, agar harga bisa lebih terkendali. Sebagian ada dalam kontrol DKI, sebagian ada di luar kontrol DKI. Nah, yang ada di dalam kontrol DKI kami akan ikhtiarkan nagar kurangi beban masyarakat," ungkap Anies.

Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memprediksi harga pangan di Jakarta akan terus meningkat saat memasuki bulan Ramadan hingga Idulfitri tahun ini. Jelang Lebaran, kenaikannya antara 1,39 hingga 40 persen.

Prediksi peningkatan harga tertinggi terjadi pada pada komoditas minyak goreng curah sebesar 40,35 persen dan untuk minyak goreng kualitas premium mengalami kenaikan lebih dari 100 persen.

Hal ini diakibatkan oleh peraturan Menteri Dalam Negeri yang menetapkan HET minyak goreng curah, serta melepas harga minyak goreng kualitas premium melalui mekanisme pasar.

Penyebab mahalnya minyak goreng curah juga dikarenakan berkurangnya pasokan minyak goreng curah yang masuk ke pasar tradisional. Pasokan yang biasanya masuk 4 kali dalam seminggu menjadi hanya satu kali saja dalam seminggu.

Sementara, peningkatan harga terendah pada komoditas cabe merah besar sebesar 1,39 persen. Harga komoditas hortikultura seperti cabe dan bawang pada Idulfitri tahun ini lebih terjangkau dibandingkan kondisi tahun lalu karena pasokan pada tahun ini cukup baik dan musim penghujan tidak terjadi saat ini.

Bahan pangan segar dengan prediksi kenaikan harga tertinggi jelang Idulfitri adalah daging sapi sebesar 16,85 persen. secara keseluruhan, kebutuhan pangan menjelang Ramadhan rata-rata meningkat 3,33 persen dan menjelang Idul Fitri rata-rata meningkat 7,34 persen.

Ada pun peningkatan kebutuhan tertinggi menjelang Idulfitri ada pada komoditas telur ayam dan daging sapi sebesar kurang lebih 13 persen. Lalu, peningkatan kebutuhan terendah menjelang Idulfitri pada komoditas beras dan cabai besar sebesar kurang lebih 4 persen.