JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan kerja sama dengan negara-negara lain dalam meningkatkan alutsista TNI dan kemampuan industri pertahanan (Indhan) dalam negeri terus diupayakan.
"Perlunya terus mengupayakan menjalin kerja sama dan hubungan baik dengan negara-negara sahabat demi peningkatan kapasitas alutsista dan industri pertahanan dalam negeri," kata Prabowo dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis 7 April.
Prabowo mengatakan hal itu saat menerima paparan dari Kabainstrahan Kemhan Mayjen TNI Yudi Abrimantyo di Ruang Bhinneka Tunggal Ika, Kemhan, Jakarta, Rabu (6/4), tentang hasil kunjungannya bersama Tim Kemhan dan TNI ke industri pertahanan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) yang dilaksanakan pada tanggal 27 sampai dengan 31 Maret lalu.
Kunjungan pada industri pertahanan UEA ini dalam rangka melihat peluang kerja sama di bidang industri pertahanan demi peningkatan kemampuan industri pertahanan dalam negeri.
Delegasi Kemhan yang dipimpin Kabainstrahan Kemhan Mayjen TNI Yudi Abrimantyo dan Kabalitbang Kemhan Marsda TNI Julexi Tambayong terdiri dari 5 orang dari Kemhan dan 5 orang dari Mabes TNI dan Mabes Angkatan. Delegasi tersebut melaksanakan kunjungan ke UEA selama 5 hari ke Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata UEA dan holding company (perusahaan induk) industri pertahanan serta beberapa industri pertahanan swasta di UEA.
Hadir mengikuti paparan Kabaisntrahan Kemhan kepada Menhan TNI antara lain Wakil Menteri Pertahanan RI Letjen TNI M Herindra, Sekjen Kemhan Laksdya TNI Donny Ermawan Taufanto, Dirut PT DI, PT Pindad, PT Len Industri, pejabat Eselon I di lingkungan Kemhan, Asisten Khusus Menhan bidang Manajemen Pertahanan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, perwakilan pejabat Mabes TNI, dan Mabes Angkatan.
Baca juga:
- Usai Pertamax, Pemerintah Beri Sinyal Akan Naikkan Harga Pertalite dan Gas Elpiji 3 Kilogram: Juli, September, Bertahap Naiknya
- Pemerintah Perlu Lakukan Intervensi untuk Kendalikan Harga dan Pasokan Bahan Pokok Jelang Ramadan dan Idulfitri
- Pengguna Motor dan Mobil Keluhkan Kenaikan Harga Pertamax Sebesar Rp3.500, Kecuali UMR Dinaikan
- Harga Baru untuk Pertamax di Maluku dan Papua Rp12.750, tapi Harga Pertalite Turun Jadi Rp7.650 dari Sebelumnya Rp7.850