Waduh! Harga Pangan Jelang Idulfitri di Jakarta Bisa Naik Hingga 40 Persen
Ilustrasi (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati menyebut, harga pangan di Jakarta akan terus meningkat saat memasuki bulan Ramadan hingga Idulfitri tahun ini. Bahkan, jelang Lebaran, kenaikannya bisa mencapai sekitar 40 persen.

"Kenaikan harga pangan menjelang Idulfitri berkisar antara 1,39 persen sampai dengan 40,35 persen," kata Kepala DKPKP DKI Suharini Eliawati dalam keterangannya, Kamis, 31 Maret.

Eli mengungkapkan, prediksi peningkatan harga tertinggi terjadi pada pada komoditas minyak goreng curah sebesar 40,35 persen dan untuk minyak goreng kualitas premium mengalami kenaikan lebih dari 100 persen.

Hal ini diakibatkan oleh peraturan Menteri Dalam Negeri yang menetapkan HET minyak goreng curah, serta melepas harga minyak goreng kualitas premium melalui mekanisme pasar.

"Penyebab mahalnya minyak goreng curah dikarenakan berkurangnya pasokan minyak goreng curah yang masuk ke pasar tradisional. Pasokan yang biasanya masuk 4 kali dalam seminggu menjadi hanya satu kali saja dalam seminggu," ujar Eli.

Sementara, peningkatan harga terendah pada komoditas cabe merah besar sebesar 1,39 persen. Eli menuturkan, harga komoditas hortikultura seperti cabe dan bawang pada Idulfitri tahun ini lebih terjangkau dibandingkan kondisi tahun lalu karena pasokan pada tahun ini cukup baik dan musim penghujan tidak terjadi saat ini.

Lebih lanjut, bahan pangan segar dengan prediksi kenaikan harga tertinggi jelang Idulfitri adalah daging sapi sebesar 16,85 persen.

"Kenaikan harga daging sapi penyebab mahalnya harga daging sapi dikarenakan pemerintah Australia lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri yang melonjak tinggi setelah pandemi COVID-19 mulai terkendali, tingginya biaya impor dan naiknya harga pakan sapi," tutur dia.

Sementara, kebutuhan pangan menjelang Ramadhan rata-rata meningkat 3,33 persen dan menjelang Idul Fitri rata-rata meningkat 7,34 persen.

Adapun peningkatan kebutuhan tertinggi menjelang Idulfitri ada pada komoditas telur ayam dan daging sapi sebesar kurang lebih 13 persen. Lalu, peningkatan kebutuhan terendah menjelang Idulfitri pada komoditas beras dan cabe besar sebesar kurang lebih 4 persen.