Warga Jambi, Gubernur Al Haris Jamin Stok Pangan Jelang Ramadan Tersedia, Hanya Minyak Goreng Sedikit Bermasalah
Gubernur Jambi Al Haris bersama Tim Satgas Pangan Provinsi Jambi meninjau pasar Angso Duo Jambi (ANTARA)

Bagikan:

JAMBI - Gubernur Jambi Al Haris bersama tim Satgas Pangan Provinsi Jambi meninjau sejumlah pasar tradisional dalam wilayah Kota Jambi untuk memastikan bahan pangan tersedia jelang bulan suci Ramadan.

"Dalam tinjauan yang kita bahan pangan yang sifatnya pertanian seperti cabai, bawang dan bahan pangan lainnya cukup terkendali, bahwa sejumlah komoditi harganya ada yang turun," kata Al Haris di Jambi, Antara, Rabu, 30 Maret.

Begitu pula dengan ketersediaan daging beku yang masih banyak tersedia di gudang Bulog maupun di pedagang swasta dalam wilayah Provinsi Jambi.

Al Haris menegaskan pemerintah akan terus meninjau ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan di pasaran. Mengingat kebutuhan masyarakat akan bahan pangan tersebut meningkat selama Ramadan hingga hari raya Idulfitri. 

Pasar tradisional yang di tinjau Gubernur Jambi diantaranya Pasar Angso Duo Jambi, Pasar Talang Banjar dan Pasar Simpang Pulai. Namun yang menjadi perhatian pemerintah di daerah itu yakni ketersediaan minyak goreng curah di pasaran yang dalam dua minggu terakhir mengalami kelangkaan.

Al Haris menegaskan minyak goreng curah di tingkat produsen tersedia. Namun distribusi minyak goreng dari produsen tersebut terkendala oleh tangki penampungan yang tidak tersedia di tingkat pedagang, sehingga menyebabkan kelangkaan.

"Tiga hari lalu kita sudah bertemu dengan produsen minyak goreng curah, stok di mereka tersedia," kata Al Haris.

Untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng curah tersebut Gubernur Jambi meminta Dinas Perdagangan bekerjasama dengan Bulog untuk menyediakan tangki penampungan minyak goreng curah di pasar-pasar tradisional.

Dengan demikian diharapkan distribusi minyak goreng tersebut dapat dilakukan dengan lebih baik.

"Jika minyak goreng curah ini langka maka akan memicu tingginya harga minyak goreng kemasan, ini harus segera di tindak lanjuti," kata Al Haris.