Bagikan:

JAKARTA - Anggota DPR dari Partai Demokrat Didik Mukriyanto, membela Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang balik dikritik lantaran menilai pemerintahan Joko Widodo tidak berpihak pada rakyat miskin atau wong cilik. 

AHY dianggap tidak pantas mengkritik pemerintah karena dirinya juga bukan berasal dari keluarga wong cilik.

Menurut Didik, penilaian AHY tersebut lantaran putra presiden ke-6 RI itu mendengarkan langsung aspirasi masyarakat di lapangan. Bukan soal AHY berlatar belakang dari keluarga kelas bawah.

"Jika orang berpandangan bahwa mas AHY bukan dari wong cilik semangat nya ya bukan disitu lagi, justru beliau sangat mengerti apa yang diharapkan masyarakat karena mas AHY adalah pemimpin yang dekat dengan masyarakat," ujar Didik di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 16 Maret.  

Didik mengatakan, pidato politik AHY kemarin harus dimaknai bahwa Partai Demokrat tidak hanya milik kader, namun juga memperjuangkan harapan dan keinginan masyarakat yang menjadi konstituen Demokrat.

"Demokrat tidak berhenti menjaring masukan dan aspirasi masyarakat baik yang dilakukan struktur partai kita, termasuk mas AHY turun ke bawah kemudian seluruh fraksi kita baik DPRD kabupaten/kota maupun DPR RI," jelas Didik.

Legislator dapil Jawa Timur itu menuturkan, pada kenyataannya masyarakat bawah memang tengah kesulitan untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya. Itulah, kata dia, yang harus menjadi perhatian lebih pemerintahan saat ini.

"Tidak dipungkiri bahwa aspirasi itu khususnya saya melihat bahwa masyarakat memang harus dipikirkan lebih lagi terkait dengan kesejahteraannya, akses ekonominya, kami melihat jeritan masyarakat dengan susahnya hidup, potensi terjadinya pemutusan hubungan kerja, dan pengangguran itu menjadi fokus kita," katanya.

"Itulah yang menjadi kewajiban kami di Demokrat termasuk mas AHY untuk meminta kepada seluruh kadernya baik yang ada legislatif maupun eksekutif untuk terus memperjuangkan apa yang diharapkan oleh masyarakat itu," sambung Didik.

Oleh karena itu, Partai Demokrat berharap, pemimpin ke depan adalah pemimpin yang visioner dan bisa menjadi pengayom seluruh masyarakat. Serta pemimpin yang mengerti kesulitan dan kebutuhan masyarakat.

"Kita berharap kepemimpinan ke depan juga cakap, yang mengerti apa yang dibutuhkan rakyat dan negaranya yang kuat agar bisa menjadi dirigen yang baik bagi negara," kata Didik.