POSO - Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya telah memberantas habis kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Operasionalnya tetap diperpanjang untuk deradikalisasi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kabag Psipol Ropsi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri Kombes Pol Cucuk Trihono mengatakan, untuk menjaga mental pihaknya memberikan pendampingan psikologi kepada personel Satgas Madago Raya.
"Pendampingan ini bertujuan untuk memberikan perawatan terhadap kondisi kesehatan mental personel Satgas Madago Raya di wilayah operasi itu," kata Trihono yang juga Kepala Tim Pendampingan Psikologi saat berkunjung di Poso, Sulteng, Kamis 9 Maret, disitat Antara.
Ia mengungkapkan, 15 personel Polri dikerahkan sebagai fasilitator yang terdiri dari personel Biro Psikologi SSDM Polri sebanyak tujuh orang, personel Bagian Psikologi Biro SDM Polda Sulteng lima orang, dan personel SDM Polres Poso tiga orang.
Kegiatan tersebut dipimpin Kabag Psipol Ropsi SSDM Polri, Kombes Pol Cucuk Trihono, didampingi Kepala Bagian Psikologi Biro SDM Polda Sulteng Kompol Akhmad Kunaefi Muarif sebagai upaya meningkatkan kinerja personel, sehingga pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih optimal.
BACA JUGA:
Para personel Satgas yang mendapatkan pendampingan itu, kata dia, diberikan keterampilan praktis dalam mengelola kompetensi psikologi, yang didampingi langsung Komandan Batalyon B Pelopor Satbrimobda Sulteng Kompol Robi Utomo.
"Pendampingan ini dilakukan menggunakan metode sentuhan, pemberian perhatian, olah rasa dan terapi psikologi atau support psi," ujarnya.
Berdasarkan hasil pemetaan untuk menangani sumber stres, menurut dia, dapat berasal dari tekanan, baik dari organisasi, pekerjaan, individu, atau lingkungan tempat bertugas, sehingga personel bisa dibimbing untuk mewujudkan pengelolaan stres atau coping stres.
"Pengelolaan sumber stres melalui coping stres yang baik akan mewujudkan kesehatan mental yang prima, sehingga akan menghasilkan kerja yang hebat. Selain untuk pemeliharaan kesehatan mental, pendampingan psikologi juga dilakukan untuk memelihara kondisi psikologi personel dalam masa operasi, supaya tetap semangat sampai masa penugasan selesai," pungkasnya.