Bagikan:

PALU - Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) terus mempersempit ruang gerak kelompok radikali dan intoleran di wilayah operasi melalui patroli klasik di Kabupaten Poso.

"Patroli ini untuk mempersempit ruang gerak penyebaran paham radikal yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah operasi," kata Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) III Preventif Operasi Madago Raya Polda Sulteng Kombes Kurniawan Tandi Rongre dalam keterangan resminya di Palu, Antara, Jumat, 17 Januari. 

Tim Alfa 1 Satgas III Preventif Operasi Madago Raya melaksanakan patroli jalur klasik pada sejumlah lokasi, yakni bekas kamp, kebun, hutan, dan pegunungan di wilayah Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso.

Patroli ini bertujuan untuk mencegah munculnya tempat pelatihan baru yang berpotensi digunakan oleh kelompok teroris atau radikal. Patroli dilakukan dengan penuh kewaspadaan untuk memantau daerah-daerah yang diduga sebagai jalur persembunyian atau tempat pergerakan kelompok radikal.

Patroli ini, kata dia, untuk memantau serta memastikan tidak adanya aktivitas kelompok radikalisme dan intoleran yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan di wilayah tersebut.

"Kami ingin memberikan rasa aman kepada masyarakat dan memastikan bahwa wilayah Poso tetap aman dan kondusif dari segala potensi gangguan keamanan," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa Satgas Madago Raya terus berkomitmen untuk memastikan wilayah operasi tetap aman.

Ia juga mengajak masyarakat untuk bekerja sama dengan aparat keamanan dalam memberikan informasi dan menjaga lingkungan mereka dari paham radikal. Untuk itu, ia mengharapkan dengan langkah preventif ini, situasi kamtibmas di Sulawesi Tengah, khususnya di wilayah operasi Kabupaten Poso, tetap aman dan kondusif, sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan tenang dan nyaman.