Peringatan untuk Tiga Teroris Poso: Menyerahkan Diri Lebih Baik Daripada Ada Korban
Satuan Tugas Madago Raya lakukan Pemeriksaan di Jalur keluar masuk pegunungan di Parigi Moutong, Poso, dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. ANTARA /HO-Humas ops Madago Raya

Bagikan:

PALU - Satuan Tugas Madago Raya mengintensifkan pemeriksaan di Jalur menuju menuju Pegunungan di tiga wilayah, yakni Kabupaten Sigi, Kabupaten Poso, dan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Senin, 28 Maret.

"Pemeriksaan di jalur Pegunungan ditingkatkan oleh satgas Madago Raya baik yang ada di Poso, Parimo maupun di Sigi," ungkap Wakil Kepala Satgas Humas Operasi Madago Raya, AKBP Yudho Huntoro dilansir Antara.

Satgas Madago Raya menyasar kendaraan, orang, serta barang bawaan. Hal itu dimaksudkan untuk memutus dukungan logistik kepada sisa DPO teroris Poso yang saat ini, diduga masih di dalam hutan Poso, Parigi Moutong, Kabupaten Sigi.

"Kita ketahui sebentar lagi umat muslim menghadapi bulan suci Ramadan, sehingga upaya pencegahan dengan mengintensifkan razia atau pemeriksaan di jalur arah kebun dan pegunungan pun ditingkatkan. Ini untuk memutuskan bantuan logistik, utamanya bahan makanan," paparnya.

Momentum bulan suci Ramadan, Yudho juga mengimbau kepada tiga sisa DPO teroris Poso untuk segera menyerahkan diri. "Menyerahkan diri lebih baik daripada ada korban sebagai konsekuensi berlangsungnya Operasi Madago Raya," katanya.

Ketiga DPO teroris Poso saat ini dipastikan masih berupaya bertahan di area hutan yang begitu luas membentang dari Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong, hingga Kabupaten Sigi.

Mereka adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muhklas dan Suhardin alias Hasan Pranata.