Bagikan:

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelenksy memperingatkan Rusia akan memiliki jalan terbuka untuk merebut kota-kota utama di Ukraina timur, jika berhasil menguasai Kota Bakhmut, membela keputusannya untuk mempertahankan pasukan Ukraina di kota yang terkepung, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Wolf Blitzer CNN dari Kyiv.

"Ini taktis bagi kami," kata Presiden Zelensky, bersikeras bahwa petinggi militer Kyiv bersatu dalam memperpanjang pertahanannya atas kota itu setelah berminggu-minggu serangan Rusia meninggalkannya di ambang kejatuhan ke tangan pasukan Moskow, melansir CNN 9 Maret.

"Kami memahami bahwa setelah Bakhmut, mereka bisa melangkah lebih jauh. Mereka bisa pergi ke Kramatorsk, mereka bisa pergi ke Sloviansk, itu akan menjadi jalan terbuka bagi Rusia setelah Bakhmut ke kota-kota lain di Ukraina, ke arah Donetsk," jelas Presiden Zelensky.

"Itu sebabnya orang-orang kami berdiri di sana," jelas Presiden Zelensky, menambahkan motivasi mereka untuk mempertahankan kota itu sangat berbeda dengan tujuan Rusia.

"Kami memahami apa yang ingin dicapai Rusia di sana. Rusia membutuhkan setidaknya beberapa kemenangan–kemenangan kecil, bahkan dengan menghancurkan segalanya di Bakhmut, hanya membunuh setiap warga sipil di sana," tandasnya.

Dia mengatakan, jika Rusia dapat "menaruh bendera kecil mereka" di atas Bakhmut, itu akan membantu "memobilisasi masyarakat mereka untuk menciptakan gagasan bahwa mereka adalah tentara yang sangat kuat."

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada Hari Senin, Kota Bakhmut di Ukraina timur lebih bersifat simbolis daripada strategis operasional, dengan kejatuhannya tidak berarti bahwa Moskow telah mendapatkan kembali inisiatif dalam perang.

Pertempuran memperebutkan Bakhmut telah berkecamuk selama tujuh bulan. Kemenangan Rusia di kota itu, yang memiliki populasi sebelum perang sekitar 70.000 tetapi sekarang telah hancur berkeping-keping, akan memberi Moskow hadiah besar pertama dalam serangan musim dingin yang mahal.

"Saya pikir itu lebih merupakan nilai simbolis daripada nilai strategis dan operasional," kata Menteri Austin kepada wartawan saat mengunjungi Yordania, dikutip dari Reuters.

"Jatuhnya Bakhmut tidak berarti bahwa Rusia telah mengubah gelombang pertarungan ini," lanjut Kepala Pentagon ini, seraya menambahkan bahwa dia tidak akan memprediksi apakah atau kapan Bakhmut akan jatuh.

Menteri Austin mengatakan, jika pasukan Ukraina memutuskan untuk mengatur ulang posisinya di sebelah barat Bakhmut, dia tidak akan memandangnya sebagai kemunduran strategis.