Rusia Kembali Lancarkan Serangan Rudal ke Sejumlah Wilayah Ukraina, Hantam Pelabuhan Odesa hingga Instalasi Listrik
Dampak serangan rudal Rusia. (Wikimedia Commons/State Emergency Service of Ukraine)

Bagikan:

JAKARATA - Rusia kembali melancarkan serangan rudal ke sejumlah wilayah Ukraina pada Kamis pagi, termasuk pelabuhan Laut Hitam Odesa dan Kota Kharkiv, mematikan aliran listrik ke beberapa daerah, kata pejabat regional.

Gubernur wilayah Odesa, Maksym Marchenko, mengatakan di Telegram, serangan rudal massal telah menghantam fasilitas energi di kota pelabuhan, sehingga memutus aliran listrik. Daerah pemukiman juga terkena, tetapi tidak ada korban yang dilaporkan, melansir Reuters 9 Maret.

Sementara Gubernur wilayah Kharkiv Oleh Synehubov mengatakan, kota dan wilayah tersebut telah dilanda 15 serangan, dengan target termasuk infrastruktur. Serangan lain dilaporkan di pusat Kota Dnipro dan daerah di seluruh negeri.

Pada Rabu malam, militer Ukraina mengatakan telah berhasil memukul mundur serangan intens Rusia di Kota Bakhmut meskipun Rusia mengklaim menguasai bagian timurnya.

Sebagai salah satu pertempuran paling berdarah dari perang selama setahun di reruntuhan kota kecil itu, para pembela Ukraina, yang pekan lalu tampaknya bersiap untuk mundur secara taktis, tetap melakukan perlawanan.

"Musuh melanjutkan serangannya dan tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti menyerbu Kota Bakhmut," kata Staf Umum angkatan bersenjata Ukraina di Facebook.

"Pasukan kami menangkis serangan terhadap Bakhmut dan masyarakat sekitar," sambungnya.

Pemimpin politik dan militer Ukraina sekarang memilih mempertahankan posisi, menimbulkan korban sebanyak mungkin pada Rusia untuk mengurangi kemampuan tempur mereka.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato video Rabu malam, pertempuran untuk Bakhmut dan wilayah Donbas sekitarnya adalah "prioritas pertama kami".

Dalam wawancara terpisah dengan CNN, dia berkata: "Kami pikir ke arah Donbas Rusia telah memulai serangannya. Ini ofensif. Seperti inilah tampilannya: agresi lambat, karena mereka tidak memiliki kekuatan dan kekuatan yang cukup."