JAKARTA - Sejumlah infrastruktur pelabuhan dan fasilitas penyimpanan biji-bijian mengalami kerusakan signifikan akibat serangan udara Rusia di Odesa, kata para pejabat Ukraina Hari Senin.
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam serangan di Odesa, namun setidaknya satu orang tewas dalam serangan udara terpisah Rusia di Kota Beryslav, wilayah selatan Kherson, kata gubernur regional Oleksandr Prokudin.
"Serangan besar lainnya terhadap Odesa! Serangan tersebut mengakibatkan hancurnya fasilitas penyimpanan biji-bijian dan kerusakan signifikan pada pelabuhan," kata Menteri Perekonomian Yulia Svyrydenko di platform X, melansir Reuters 25 September.
Sementara itu Gubernur Wilayah Odesa Oleh Kiper mengatakan, fasilitas penyimpanan yang terkena dampak memiliki hampir 1.000 ton biji-bijian.
Serangan terhadap Odesa adalah yang terbaru dari rangkaian serangan rudal dan drone, yang menurut Kyiv untuk mencegah pihaknya mengirimkan produk pertaniannya ke pasar global.
"Pelabuhan laut di Odesa mengalami kerusakan parah," kata komando militer selatan Ukraina melalui aplikasi pesan Telegram, juga melaporkan kebakaran di sebuah hotel yang tidak digunakan.
Sementara itu, militer Ukraina mengatakan pertahanan udaranya sukses menghancurkan 19 drone shahed buatan Iran dab rudal jelajah dalam semalam, mayoritas mengarah ke Odesa.
Selain itu, Rusia juga dikatakan menembakkan dua rudal hipersonik yang menghancurkan fasilitas penyimpanan biji-bijian.
Sedangkan kementerian energi mengatakan, serangan itu juga merusak jaringan listrik dan memutus aliran listrik ke lebih dari 1.000 konsumen di wilayah Odesa.
BACA JUGA:
Diketahui, kemampuan Ukraina untuk mengirim gandum terpukul oleh keputusan Rusia keluar dari kesepakatan yang memungkinkan pengiriman biji-bijian melalui Laut Hitam pada 17 Juli.
Sebagai tanggapan, Kyiv mengirimkan gandum melalui Sungai Danube, melalui jalan darat dan kereta api, serta membangun "koridor kemanusiaan" yang mengelilingi pantai Laut Hitam untuk mengirimkan gandum ke pasar Afrika dan Asia.
Dua kapal pertama yang membawa gandum yang menggunakan koridor tersebut meninggalkan pelabuhan Laut Hitam Chornomorsk minggu lalu.