PDIP - PSI Salahkan Anies Terbitkan IMB Sementara di Tanah Warga Terdampak Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Anies Baswedan (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Fraksi PDIP dan PSI DPRD DKI Jakarta menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan turut bersalah atas dampak kebakaran permukiman warga di Tanah Merah Bawah, Rawabadak Selatan, Jakarta Utara yang menjalar dari Depo Pertamina Plumpang.

Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menyebut, sejak awal lahan di Tanah Merah Bawah tidak boleh dibangun permukiman warga. Namun, saat kampanye Pilgub DKI 2017, Anies menaruh janji kepada warga yang telah menetap di Tanah Merah. Anies mengaku akan melegalkan kepemilikan tanah di sana.

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat masih menjabat Gubernur DKI pada 2016 lalu pun pernah mengingatkan Anies untuk tidak sembarangan mengeluarkan janji politiknya.

Khusus di Tanah Merah, Ahok kala itu menegaskan bahwa kawasan tersebut merupakan buffer zone di lahan milik Pertamina. Ada bahaya yang mengancam jika warga mendirikan permukiman di sana.

Namun, Anies tak mengindahkan peringatan Ahok. Pada 2021 lalu, Anies menerbitkan izin mendirikan bangunan (IMB) sementara di Tanah Merah sebagai solusi agar warga setempat mendapatkan hak dasar mereka yaitu air dan listrik.

"Sejak awal sudah diketahui bahwa Depo Pertamina Plumpang tidak boleh ditempati dengan jarak tertentu. Lahan tersebut adalah milik PT Pertamina yang ditempati warga, akan tetapi oleh Anies sewaktu menjabat Gubernur diberi IMB, yang jelas bertentangan dengan peraturan," kata Gilbert pada Minggu, 5 Maret.

Gilbert memandang, IMB sementara lahan Tanah Merah yang dikeluaekan Anies sewaktu menjabat membuat persoalan bertambah rumit, karena terlihat lebih mementingkan terpilih jadi Gubernur dengan janji kampanye walau harus menabrak aturan.

"Kesalahan ini tidak sepatutnya berulang. Saat ini dengan adanya korban kebakaran, sepatutnya warga direlokasi agar terhindar dari musibah yang berulang di kemudian hari," ujar dia.

Sekretaris Fraksi DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana turut mengkritik Anies Baswedan yang sempat mengeluarkan IMB di Tanah Merah lokasi kebakaran Depo Pertamina. Seharusnya, Anies saat itu merelokasi warga ke kawasan permukiman yang lebih aman.

“Harusnya Pak Anies mengajak warga untuk pindah ke lokasi yang aman, ini malah dikasih IMB. Ini pembelajaran penting, pemimpin harus punya ketegasan, jangan cuma mau ambil kebijakan yang enak didengar tapi bisa mencelakakan masyarakat.” cecarnya.

Sebagai informasi, terjadi kebakaran di Depo Pertamina Plumpang pada Jumat, 3 Maret pukul 20.11 WIB. Kebakaran pipa bensin Pertamina ini merembet ke rumah tinggal di Kelurahan Rawabadak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Api baru selesai dipadamkan pada Sabtu, 4 Maret pukul 02.19 WIB. Akibat peristiwa ini, sebanyak 16 warga meninggal dunia. Lalu, 37 orang masih mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit.

Per Minggu, 5 Maret pukul 06.00 WIB, masih ada 371 orang mengungsi di Kantor PMI Jakarta Utara dan RPTRA Rasella. Sebagian pengungsi lainnya sudah kembali ke rumah masing-masing.

Sampai saat ini, belum diketahui penyebab pasti kebocoran pipa yang mengakibatkan ledakan. Nominal kerugian juga masih dihitung.