Bagikan:

JAKARTA - Permintaan Genevieve Lhermitte untuk bisa disuntik mati akhirnya disetujui pemerintah Belgia. Persis setelah 16 tahun dia membunuh lima anak kandungnya.

Genevieve Lhermitte membunuh putra dan empat putrinya, berusia tiga hingga 14 tahun, di kota Nivelles pada 28 Februari 2007, saat ayah mereka pergi.

Saat itu Genevieve Lhermitte mencoba bunuh diri dan gagal. Lantas dia menghubungi layanan darurat untuk meminta bantuan.

Perempuan berusia 56 tahun itu dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 2008. Namun 11 tahun kemudian dia dipindahkan ke rumah sakit jiwa, seperti dilansir BBC, Sabtu 4 Maret.

Di Belgia, undang-undang mengizinkan orang untuk memilih eutanasia jika mereka dianggap menderita penderitaan psikologis yang tak tertahankan. Bukan hanya sekadar penderitaan fisik yang tidak dapat disembuhkan.

Orang tersebut harus sadar akan keputusannya dan mampu mengungkapkan keinginannya dengan cara yang masuk akal dan konsisten.

"Prosedur khusus inilah yang diikuti Nyonya Lhermitte, dengan berbagai pendapat medis telah dikumpulkan," kata pengacaranya.

Psikolog Emilie Maroit mengatakan, bahwa Lhermitte kemungkinan besar memilih untuk meninggal pada 28 Februari sebagai isyarat simbolis untuk menghormati anak-anaknya.

"Mungkin juga karena dia menyelesaikan apa yang dia mulai, karena pada dasarnya dia ingin mengakhiri hidupnya ketika dia membunuh mereka," kata psikolog tersebut.

Kasus pembunuhan ini memang bikin geger Belgia. Selama persidangan, pengacara Lhermitte berpendapat kliennya mengalami gangguan mental dan tidak boleh dikirim ke penjara. Tetapi juri memutuskan dia bersalah atas pembunuhan berencana dan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup.