Bagikan:

JAKARTA - Gabungan pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyatakan tetap fokus untuk terus menjaga dan mendorong kemajuan industri sawit. Selain itu tetap mampu memberikan kontribusi yang maksimal dalam menyediakan lapangan kerja dan sumbangan devisa.

Sementara itu Ketua Umum Gapki Joko Supriyono mengatakan pihaknya sebagai asosiasi sektor hulu perkebunan kelapa sawit merupakan mitra pemerintah.

Ini terbukti selama tiga tahun masa pandemi, industri sawit dapat cepat kembali pulih dalam menghadapi pelambatan pertumbuhan ekonomi.

"Selama pandemi, tidak ada pemutusan hubungan kerja di industri sawit," katanya.

Menurut Joko Supriyono, perusahaan perkebunan kelapa sawit memiliki komitmen dan konsisten dalam membangun dan memperkuat kemitraan khususnya kemitraan dengan petani sawit.

"Kemitraan dengan petani sawit adalah suatu keniscayaan, perusahaan dan petani adalah satu rantai pasok yang tidak bisa dipisahkan. Kalau harga TBS turun dan petani susah, maka perusahaan juga susah karena harga CPO pasti turun, begitu juga sebaliknya," ujarnya.

Kemitraan menjadi semakin penting bahkan mendesak saat ini terutama karena pentingnya peningkatan produktivitas kebun milik petani. Gerakan peningkatan produktivitas kebun rakyat ini dilakukan dengan program peremajaan sawit rakyat (PSR).

Perusahaan perkebunan, tambahnya, akan mengambil bagian dalam program ini melalui kemitraan dengan petani baik dalam program PSR maupun teknis budidaya bagi yang belum PSR.

“Kami yakin program PSR ini sejalan dengan prioritas pemerintah saat ini yaitu penurunan kemiskinan ekstrim, penurunan stunting dan menggiatkan investasi,” demikian Joko Supriyono.