JAKARTA – Para korban kebakaran di kawasan RT 03/05, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, meratapi rumahnya yang hangus akibat dilahap api. Mereka sedih lantaran tempat tinggalnya kini hanya tersisa puing-puing dan arang hitam.
Selasa, 28 Februari, di tengah guyuran hujan deras yang melanda Tanah Abang, para warga korban kebakaran terlihat sedang berteduh dari air hujan. Mereka bersandar di tembok yang menghitam beratapkan selembar asbes agar terlindung dari guyuran hujan.
"Habis semua enggak ada yang terbawa pakaian dan barang," ujar Sumi (45), salah satu warga korban kebakaran.
Peristiwa kebakaran besar yang terjadi pada Minggu, 26 Februari, dua hari yang lalu melenyapkan seluruh harta dan benda warga dalam sekejap. Meski Sumi hanya mengontrak bersama keluarganya, namun seluruh barang berharga miliknya telah hangus terbakar.
BACA JUGA:
"Saya ngungsi di rumah saudara. Saat ini belum dapat bantuan seragam sekolah. Soalnya seragam sekolah anak saya ludes terbakar," ujarnya.
Sumi mengungkap, kontrakan yang dibayarnya sebulan sekali sebesar Rp400 ribu, kini sudah rata dengan tanah.
"Disini saya ngontrak sudah 2 tahun, sebulan bayar 400 ribu. Kontrakan berukuran sekitar 3 x 4 meter. Saya di sini masih cari sisa barang buat makan. Belum tau ada bantuan atau tidak, cuma kalau pakaian biasa dan makanan sudah ada," kata Sumi.
Kebakaran menghanguskan 50 rumah semi permanen milik warga di Jalan Abdul Muis, RT 03/03, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Peristiwa itu disebabkan kompor gas milik warga yang lupa dimatikan.
Kebakaran besar itu padam pada Senin, 27 Februari, dini hari pukul 01.18 WIB. Pemadaman dilakukan oleh 28 unit mobil damkar dengan 111 personel.
"Kendala dalam pemadaman karena akses jalan sempit. Lokasi yang terbakar seluas 5000 meter persegi akibat dari kompor gas yang lupa dimatikan," kata Kasudin Gulkarmat Jakarta Pusat Asril Rizal, Senin, 27 Februari.