Bagikan:

JAKARTA - Dua anggota Polisi dan TNI menjadi korban luka di balik kerusuhan di Kota Wamena, Papua. Keduanya dipanah oleh kelompok perusuh.

"Dua orang terkena panah, satu perwira Polisi dan satu dari TNI," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Kombes Ignatius Benny Adi Prabowo saat dikonfirmasi, Jumat, 24 Februari.

Kemudian, dari data yang diterima ada 16 anggota lainnya juga menjadi korban luka. Mereka terkena lemparan bata kelompok perusuh.

"Total sementara dari aparat ada 18 orang menjadi korban," ungkapnya.

Kerusuhan itu juga menyebabkan 10 orang tewas. Dua di antaranya warga sekitar yang menjadi sasaran amuk massa. Sementara sisanya berasal dari kelompok perusuh.

"Yang 8 itu yang massa perusuhnya yang dilakukan tindakan tegas oleh TNI-Polri," kata Benny.

Mengenai kondisi terknisi, aparat TNI-Polri masih bersiaga guna mengantisipasi rusuh susulan. Forkompimda pun sedang menggelar pertemuan lebih jauh soal kerusuhan tersebut

"Ada pertemuan untuk membahas penanganan akibat kejadian tersebut,” kata Benny.

Sebagai informasi, kerusuhan itu dipicu beredarnya hoaks atau informasi yang tidak benar tentang penculikan anak di bawah umur pada Kamis, 23 Februari.

Kericuhan itu berawal sekitar pukul 12.30 WIT. Kala itu, mobil penjual kelontong dihentikan warga di Sinakma karena diduga akan melakukan penculikan anak.

Aksi menghentikan mobil itu kemudian direspons Kepolisian Resor Jayawijaya untuk disudahi agar tindakan main hakim sendiri. Akan tetapi situasi yang terjadi malah berbalik.