Polisi Tembakkan Gas Air Mata Bubarkan Massa Ricuh di Tugu Tani
Ilustrasi kawasan Tugu Tani jauh sebelum demo menolak UU Cipta Kerja (Irfan Meidianto)

Bagikan:

JAKARTA - Polisi menembakkan gas air mata membubarkan massa ricuh di Tugu Tani, Jakarta Pusat. Massa sebelumnya ricuh di kawasan Patung Kuda lalu bergerak ke banyak arah termasuk Kebon Sirih dan Tanah Abang.

Dilihat dari tayangan Kompas TV, situasi Tugu Tani dipenuhi polisi, Selasa, 13 Oktober. Ada kendaraan taktis yang dikerahkan.

Sejumlah polisi bermotor juga berusaha menghalau massa. Jalanan Tugu Tani tutup karena polisi masih berusaha membubarkan massa. 

Sementara di tempat terpisah, anggota Marinir turun ke jalan bantu polisi menghalau massa yang sempat ricuh di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Kelompok Marinir bergerak ke arah Tanah Abang.Pergerakan menghalau massa ini dilakukan setelah ricuh di kawasan Patung Kuda. Massa yang kebanyakan remaja melempari polisi dengan batu, pecahan beling dan botol.

Mereka dipukul mundur ke arah Sarinah. Namun ada juga yang berbelok ke arah Tanah Abang dan Kebon Sirih.

Terlibatnya TNI dalam menghalau massa ricuh disampaikan Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman menyebut pihaknya bakal membantu Polri sepenuhnya dalam proses pengamanan. Terlebih ketika adanya potensi terjadinya kericuhan.

"Saya tekankan kepada TNI untuk memegang penuh sapta marga dan sumpah prajurit. Tingkatkan soliditas antara TNI dan Polri," kata Dudung, Senin 12 Oktober.

Dudung sudah menginstruksikan jajaran anggota TNI dan Polri untuk menindak para terduga perusuh dengan cara profesional, proporsional dan tetap mengedepankan persuasif.

"Perusuh itu hanya orang yang dijadikan alat untuk memanfaatkan situasi. Karena mahasiswa dan buruh itu saya yakin murni menyampaikan aspirasi. Nanti kami cari saya yang rusuh," kata dia.