Bagikan:

JAKARTA - Hujan yang terjadi di wilayah Jabodetabek menyebabkan lima pintu air aliran Ciliwung di wilayah Jakarta meluap dan mengakibatkan beberapa wilayah di Jakarta terkena banjir. Sementara kondisi Ciliwung di hulu Puncak Bogor masih normal.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 11 ruas jalan dan 21 RT terendam banjir per pukul 11.00 WIB.

Hal ini diakibatkan oleh hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Ibu Kota pada mulai Kamis, 23 Februari malam hingga Jumat 24 Februari siang ini.

Salah satunya, genangan banjir setinggi 30 cm terjadi di Jalan Bungur Besar, Jakarta Pusat. Dampaknya, Jalan Bungur Besar arah Senen mengalami sedikit hambatan.

Akibat adanya banjir tersebut nampak petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) turut berjibaku mengiring banjir agar tak lagi merendam bahu jalan.

Sementara berdasarkan laporan, tinggi muka air (TMA)) Ciliwung naik di lima dari 12 pintu air di wilayah Jakarta.

Lima pintu air yakni Manggarai dengan tinggi muka air (TMA) 795 sentimeter, Karet 450 sentimeter, Angke Hulu 220 sentimeter, Pasar Ikan 190 sentimeter, dan Pintu Air Pulo Gadung dengan TMA 560 sentimeter.

Sementara, di wilayah hulu Ciliwung daerah Bogor dan Depok aliran air masih terpantau normal. TMA Bendung Katulampa hingga Jumat siang hanya 60 sentimeter dan Depok 140 centimeter.  

Kepala Bendung Katulampa Andi Sudirman mengatakan, peningkatan TMA di beberapa pintu air di Jakarta bukan kiriman air dari hulu Ciliwung di Bogor, melainkan hasil dari hujan lokal di sekitar Jakarta dan air Rob dari air laut.

"Banjir Jakarta bukan kiriman dari Bogor. Bisa karena hujan lokal di Jakarta menyebabkan debit air di Pintu Air naik dan bisa juga karena sistem drainase buruk jadi air gak masuk ke got tapi menggenang di jalan," kata Andi kepada Voi.id, Jumat sore.

kata dia, cuaca di Bogor saat ini masih diguyur hujan dengan intensitas ringan dan hulu Ciliwung di Puncak mendung.

"Debit air Ciliwung bisa saja naik secara drastis ditambah air dari Bogor. Untuk itu, masyarakat di sepanjang bantaran dan hilir sungai Ciliwung di wilayah Jakarta agar tetap waspada," tambah Andi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan hujan deras disertai petir dan angin kencang berpeluang terjadi hingga, Jumat malam.

Berdasarkan data BMKG, peringatan dini cuaca ekstrim Jabodetabek hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang terjadi mulai pukul 15.00 WIB.

"Hujan dengan hujan deras, petir, dan angin kencang ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 18:30 WIB," tulis BMKG.