YOGYAKARTA - TNI AU menerjunkan pasukan khusus dari Batalyon Komando 462 Pasgat (Kopasgat) untuk menyelamatkan Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono, Senin (20/2/2023). Dalam misi penyelamatan itu, tujuh member diterjunkan langsung ke Bukit Tamia, Muara Emat, Kerinci, Jambi. Yuk mengenal Kopasgat!
Tujuh member itu masuk dalam Regu SAR Kopasgat. Mereka adalah pasukan terlatih dalam misi penyelamatan dengan kerawanan tinggi. Lalu, siapa itu Kopasgat?
Kopasgat sendiri adalah akronim dari Korps Pasukan Gerak Cepat. Mereka merupakan pasukan elite TNI AU yang disegani oleh dunia, termasuk NATO. Malahan, Panglima NATO mengevaluasi Kopasgat harus diwaspadai.
Mengenal Kopasgat
Menurut sejarahnya, Kopasgat sebelumnya bernama Korps Pasukan Khas (Kopaskhas). Pergantian nama itu sah berganti menjadi Kopasgat pada Januari 2022 lalu.
Perubahan nama satuan elite TNI AU ini tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa Nomor Kep/66/I/2022. Dikutip dari website sah TNI AU, Pasukan Khas TNI AU ini mulanya dinamai Komando Pasukan Gerak Tjepat (Kopasgat) yang ditentukan pada 17 Oktober 1947.
Dalam perjalanannya, Kopasgat kemudian berubah menjadi Kopaskhas sampai hasilnya kembali menjadi Kopasgat. Kopasgat ini bermula saat Gubernur Kalimantan Pangeran Muhammad Noor minta terhadap AURI supaya mengirimkan pasukan payung ke Kalimantan untuk menyusun dan membentuk gerilyawan, menolong pengorbanan rakyat di Kalimantan.
Atas inisiatif Komodor (U) Soerjadi Soerjadarma kemudian dipilih 12 putra asli Kalimantan dan 2 orang PHB AURI untuk menjalankan penerjunan. Pada 17 Oktober 1947, sebanyak 13 orang sukses diterjunkan di Sambi, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Mereka merupakan Hari Hadi Soemantri (montir radio AURI asal Semarang), FM Soejoto (juru radio AURI asal Ponorogo), Iskandar (pimpinan pasukan), Ahmad Kosasih, Bachri, J Bitak, C Williem, Imanuel Nuhan, Amirudin, Ali Akbar, M Dahlan, JH Darius, dan Marawi.
Mereka diterjunkan dari pesawat C-47 Dakota RI-002 yang diterbangkan oleh Bob Freeberg berkebangsaan Amerika sekalian sebagai pemilik pesawat. Ini merupakan operasi lintas udara pertama dalam sejarah Indonesia. Momen penerjunan yang dijalankan oleh 13 prajurit AURI itu adalah momen yang menandai lahirnya Kopasgat.
BACA JUGA:
Pasgat sendiri adalah satuan tempur darat berkemampuan tiga matra, adalah udara, laut, darat. Tiap-tiap prajurit Pasgat minimal seharusnya mempunyai kualifikasi parakomando (Parako) untuk bisa menjalankan tugas secara profesional, kemudian ditambahkan kesanggupan khusus kematraudaraan cocok dengan spesialisasinya.
Pasgat sebagai pasukan pemukul siap diterjunkan di semua medan mau hutan, kota, rawa, sungai, ataupun laut untuk menumpas seluruh musuh yang melawan NKRI. Dibekali dengan kesanggupan lengkap, Pasgat keluar menjadi satuan elite yang tangguh.
Pasgat dengan baret jingganya menjadi andalan dalam sejumlah operasi khusus. Kehebatan dan ketangguhan prajurit Baret Jingga dalam mengatasi tugas tidak perlu diragukan lagi. Warna Baret Jingga sendiri terinspirasi dari cahaya jingga dikala fajar di wilayah Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat lokasi tempat pasukan ini ditempa. Tidak heran, apabila pasukan khusus ini disegani sejumlah negara-negara di dunia.
Jadi setelah mengetahui mengenal Kopasgat, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!