Buntut Kasus Pelecehan Seksual, Heru Budi Ingatkan Transjakarta Tingkatkan Keamanan
Illustration - Case of alleged sexual harassment (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengingatkan PT Transjakarta untuk meningkatkan aspek keamanan pada layanan armadanya. Peringatan ini merupakan buntut kasus pelecehan seksual dalam bus Transjakarta yang viral beberapa waktu lalu.

"(Potensi pelecehan seksual) itu salah satu yang saya minta untuk diawasi," kata Heru di Jakarta Pusat, Kamis, 23 Februari.

Heru mengaku Pemprov DKI maupun Transjakarta tidak bisa menghentikan niat pelaku cabul di armadanya sejak awal. Karenanya, Ia meminta masyarakat juga ikut membantu melaporkan jika melihat peristiwa tersebut.

"Terus juga masyarakat ikut membantu. Saya enggak tahu juga, ada perilaku seperti ini. Tapi, harus ditingkatin pengamannya," ucap Heru.

Sebagai informasi, seorang wanita berinisial H mengaku dirinya menjadi korban pelecehan seksual di bus Transjakarta dengan rute Monas-Pulogadung pada Senin, 20 Februari 2023. Peristiwa ini terjadi ketika bus dalam keadaan padat seusai jam kerja.

"Saya, H, pengguna akun ini dilecehkan oleh laki-laki dengan digesek-gesek alat kelaminnya ke bokong saya. Kejadian ini berlangsung dari di Transjakarta rute Monas-Pulo Gadung," tulis akun Twitter @everflawless.

Merasa adanya kontak pelecehan tersebut, H langsung meminta bantuan penumpang lain untuk memastikan apa yang dilakukan pelaku kepadanya.

Penumpang lain tersebut langsung menarik H pergi ke area aman dan menjauhi pelaku. Kemudian, H terus memantau pergerakan pelaku sampai turun dari bus.

"Akhirnya oknum turun di halte Rawa Selatan. Saya pun langsung menarik badannya untuk menyuduti oknum ini. Dengan tenaga dan badan saya yang memang memadai untuk melakukan hal ini saya menahan oknum ini sampai kedua pria (baju oren dan hitam) menahan oknum agar tidak kabur," tulisnya.

Saat pelaku turun di Halte Rawa Selatan, korban beserta petugas Transjakarta mengejarnya. Terduga pelaku pelecehan seksual ini berhasil kabur dengan melompat ke jalur busway.

Pelaku telah ditangkap dan ditahan oleh pihak kepolisian. Pelaku meruapakan petugas harian lepas (PHL) Pos Polisi (Pospol) Tambora.

"Pelaku adalah seorang pekerja harian lepas di Tambora yang bernama Mufarok, umur 56 tahun," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Selasa, 21 Februari.

"Mufarok yang menggunakan akses kartu transportasi umum milik anggota Polri yang telah diambil di meja anggota Polri tersebut," tambahnya.