Bagikan:

JAKARTA - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyayangkan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Harlah ke-50 PPP. Jokowi kala itu menyebut satu per satu nama kandidat Pilpres 2024 yang hadir.

Menurut Kahar, Jokowi terkesan telalu sering meng-endorse sosok yang berpeluang jadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada 2024.

"Kita menyayangkan Pak Jokowi yang terlalu sering mengendorse figur-figur tertentu sebagai capres dan cawapres yang bisa mempengaruhi netralitas dan profesionalitas aparat. Ini sebaiknya dihindari," kata Kamhar kepada wartawan, Minggu, 19 Februari.

Kamhar meminta Jokowi belajar kepada Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang bisa menahan diri untuk mengutarakan pendapatnya mengenai siapa tokoh yang berpotensi pada Pemilu 2014 lalu, saat telah menjabat Presiden dua periode.

"Ada baiknya belajar pada pengalaman Pilpres 2014 ketika dulu Pak SBY mampu menahan dan menjaga diri dari untuk tidak mengendorse pasangan tertentu, baik itu Jokowi-JK maupun pasangan Prabowo-Hatta," ungkapnya.

"Sehingga elemen kekuasaan bisa benar-benar netral, dan Pemilu bisa terselenggara dengan demokratis dan transisi serta peralihan kekuasaan berjalan secara lancar," lanjut Kamhar.

Jokowi menghadiri Harlah ke-50 PPP di ICE BSD, Tangerang Selatan, Jumat, 17 Februari. Dalam sambutannya, Jokowi menyebut barisan tokoh kandidat Pilpres 2024.

“Sekarang urusan capres dan cawapres, saya mau bertanya PPP calonnya siapa sih? (riuh hadirin, red). Karena di sini hadir semua loh calon-calon presiden, wapres,” kata Jokowi, kala itu.

“Yang saya kenal ada Pak Prabowo, yang saya tahu juga ada Pak Erick Thohir yang saya tahu juga ada Pak Sandiaga Uno, yang saya tahu juga ada Pak Mahfud MD. Saya hampir lupa juga ada Mas AHY, dan tentu saja ada ketum PPP (Mardiono)," sambung Jokowi kembali disambut riuh hadirin Harlah ke-50 PPP.

Usai acara, AHY menanggapi pernyataan Jokowi. AHY menganggap pernyataan yang disampaikan Jokowi adalah sebuah harapan dan peluang bersejarah. Termasuk, juga dalam keamanan di kontestasi Pemilu 2024.

“Ya, saya yakin pak Presiden Jokowi juga memiliki harapan, tadi saya dengarkan sambutan beliau Presiden Jokowi juga tentu berharap agar pemilu 2024 mendatang bisa berjalan dengan baik, sukses, damai, dan tidak menghadirkan instabilitas, baik secara politik maupun keamanan,” kata AHY di lokasi Harlah ke-50 PPP.

“Saya pun merasa ini adalah sebuah peluang sejarah bagi seluruh parpol, termasuk tokoh-tokoh yang ingin menjadi bagian dalam kontestasi tersebut,” sambungnya.