JAKARTA - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta menindaklanjuti keluhan penghuni Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara yang kesulitan mendapatkan air bersih. Kepala Dinas PRKP Sarjoko mengakui permasalahan utama kekurangan air bersih di Rusun Marunda itu, karena debit air suplai dari Perusahaan Air Minum (PAMh) Jaya kurang maksimal.
Atas dasar itu pihak Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) bersama PAM akan memberikan solusi dengan mengirimkan mobil tangki berisi air bersih ke Rusun Marunda tersebut.
“Pak Dirut Pam Jaya sudah mengirimkan suplai tambahan melalui mobil tanki,” kata Sarjoko dalam pesan singkat, Rabu, 15 Februari.
Sementara itu, Salah satu penghuni rusun, Herymias Pancar (39) membenarkan dirinya telah menerima bantuan mobil tangki berisi air pada Rabu, 15 Februari, sekiranya pagi hari.
“Iya tadi pagi, kira kira ada 10 mobil (tank) lah,” kata Herymias.
Kendati demikian, Herymias berharap pihak pemerintah tidak hanya memberikan bantuan mobil tangki. Akan tetapi dicarikan solusi lain, agar dirinya bisa mendapatkan air secara normal.
“Paling tidak satu atau dua hari ini sudah. Sementara. Harapannya dicarikan solusi lain, agar mendapatkan air secara normal,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 500 kelapa keluarga (KK) Penghuni di Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, mengeluhkan kesulitan air Bersih. Bahkan, mereka terpaksa hidup tanpa air di tempatnya sejak 5 Februari 2023.
BACA JUGA:
Salah satu penghuni rusun, Herymias Pancar (39) mengaku telah mengadu permasalahan ini ke teknisi rusun. Akan tetapi hingga saat ini, mereka tidak dapat memberikan solusi terkait permasalahan air bersih di tempatnya.
“Jadi kami kan tinggal di rusun, air itu sudah tidak ngalir kurang lebih sudah 10 hari nih. Ini 5 tower kurang lebih 500 an ke atas kurang lebih (terdampak-red),” kata Herymias saat dikonfirmasi VOI, Rabu, 15 Februari.
“Udah ngadu, tapi kita kan ruang terbatas kalau di Rusun. Rusun di bawah naungan Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS), itu punya teknisi sendiri. Paling nanya ke orang itu. Jawabannya hanya itu saja. ‘Debit air kurang’ kaya gitu aja. Tidak ada solusi,” sambungnya.