JAKARTA – Banjir bandang yang membawa material berupa batang pohon melanda Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Soyo Jaya, tepatnya di Desa Tamainusi, dan menghanyutkan sebuah basecamp milik salah satu perusahaan swasta yang berlokasi di tepi sungai.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa banjir bandang tersebut menyebabkan satu korban meninggal dunia dan dua orang luka-luka.
"Korban meninggal dunia adalah Samsul Alam, warga Desa Lemba Sumara. Selain itu, dua orang lainnya mengalami luka ringan, yaitu Hasna, seorang stoker, dan Satria, operator alat berat dari perusahaan yang terdampak," ujar Abdul dalam keterangannya pada Senin 6 Januari.
Kerugian material yang dialami perusahaan akibat bencana ini masih dalam proses pendataan oleh pihak berwenang.
Tim Gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Morowali Utara, TNI, dan Polri segera dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi korban dan penanganan darurat. BPBD Kabupaten Morowali Utara juga telah melakukan kaji cepat dan assessment terhadap dampak bencana ini.
Selain itu, BPBD berkoordinasi dengan aparat desa, tim reaksi cepat (TRC), dan Kapolsek setempat untuk mempercepat proses evakuasi serta pembersihan lokasi terdampak. Saat ini, banjir telah surut, dan pembersihan material banjir sedang berlangsung.
"Korban yang mengalami luka ringan telah mendapatkan perawatan di Puskesmas terdekat. Sementara itu, akses jalan Kolonodale–Soyojaya yang sebelumnya terganggu kini telah kembali normal dan dapat dilalui," jelas Abdul.
SEE ALSO:
BNPB mengimbau masyarakat di wilayah rawan bencana, terutama di sekitar sungai dan lereng bukit, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, termasuk hujan lebat yang berisiko memicu banjir bandang.
Masyarakat diminta untuk selalu memantau informasi cuaca dari instansi terkait dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk menghindari risiko bencana di masa mendatang.