Bagikan:

PALU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah (Sulteng) menyatakan bahwa tim reaksi cepat (TRC) masih melakukan asesmen dampak banjir bandang yang melanda kawasan pertambangan di Kabupaten Morowali Utara (Morut).

"Saat ini tim sedang melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan TRC BPBD Kabupaten Morowali Utara. Situasi terkini hujan belum redah," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng Andi Sembiring dilansir ANTARA, Sabtu, 4 Januari.

Berdasarkan laporan, banjir terjadi di kawasan industri pertambangan nikel milik PT Surya Amindo Perkasa di Desa Ganda Ganda, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (3/1) dipicu hujan lebat yang mengguyur kabupaten tersebut dengan intensitas cukup lama. 

"Informasi yang kami terima tiga orang mengalami luka ringan dan satu orang dilaporkan meninggal," ujarnya.

Menurut laporan BPBD Sulawesi Tengah, dampak banjir merusak camp/selter di kawasan perusahaan dan para pekerja menyelamatkan diri ke tempat yang aman.

"Sampai tadi pagi tidak ada rumah warga terdampak, Informasi sementara seperti itu," ucapnya.

Saat ini pihak BPBD Morowali Utara terus melakukan pendataan terhadap warga yang mengungsi maupun kebutuhan mendesak yang diperlukan.

Dilaporkan sebagian besar wilayah di Morowali Utara masih diguyur hujan, oleh karena itu BPBD mengimbau warga tetap waspada, terutama warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai maupun lereng gunung, termasuk wilayah-wilayah yang memiliki riwayat banjir bandang.

"Kami terus memantau situasi di lapangan. Kami berharap masyarakat lebih memperkuat mitigasi secara mandiri," kata Andi.