Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Kota Jakarta Utara berkoordinasi dengan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) untuk mengatasi permasalahan kesulitan air bersih yang dialami sebagian warga Kelurahan Penjaringan.

"Kami koordinasikan untuk segera perbaikan dan diberi alternatif dengan mobil tangki," ujar Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim dikutip Antara, Jumat, 7 Januari.

Ali meminta keluhan warga dapat ditindaklanjuti dengan mengecek saluran perpipaan di wilayah tersebut. Karena kekurangan air bersih dapat disebabkan kondisi perpipaan dari master meter belum menyuplai air.

"Suplai airnya sudah ada di master meter," ujar Ali.

Dalam program master meter ini, Palyja memberikan fasilitas sambungan air bersih dengan menggunakan meter induk ke sejumlah lokasi di sisi barat wilayah Jakarta Utara, termasuk Penjaringan.

Sebelumnya, sejumlah warga RW015 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara mengeluhkan suplai air bersih dari Palyja yang tidak lancar dan keruh sejak tiga bulan terakhir.

Ketua RT04 RW 09 Kelurahan Penjaringan, Toni, di Jakarta, Kamis, mengatakan, warga sudah melaporkan kesulitan air bersih, tapi Palyja, operator penyediaan dan pelayanan air bersih di wilayah tersebut, belum menanggulangi.

"Sudah ada laporan, tapi tanggapannya cuma dari teknisi datang ke lokasi untuk pengecekan meteran saja," kata Toni.

Akibatnya warga empat RT di RW015 Kelurahan Penjaringan yakni RT04, RT05, RT06, dan RT07 kekurangan pasokan air bersih untuk beraktivitas seperti mandi dan mencuci.

Untuk mencukupi kebutuhan air, warga harus membeli air galon dengan harga Rp6.000 per satu kali isi ulangnya.