JAKARTA - Tim bantuan kemanusiaan Indonesia langsung membangun rumah sakit lapangan di lokasi terdampak gempa, seiring dengan tibanya gelombang bantuan kedua dari Pemerintah Republik Indonesia, Hari Senin.
Bantuan kemanusiaan gelombang kedua tiba di Bandara Sakirpasa, Adana, Senin malam, sekitar pukul 21.00 waktu setempat, disambut langsung Dubes RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal dan Koordinator Bantuan Kemanusiaan AFAD Duta Besar Mehmet Gulluoglu.
Rombongan bantuan kali ini membawa tim EMT (Emergency Medical Team), rumah sakit lapangan serta bantuan logistik kemanusiaan seberat hampir 40 ton.
"Selamat datang saudaraku di Turki. Terima kasih atas ekspresi solidaritas kalian yang sangat tulus. Saya sangat tersentuh dengan kehadiran kalian di saat kami membutuhkan," ujar Dubes Mehmet dalam keterangan KBRI Ankara, Selasa 14 Februari.
Tim tersebut dikoordinasikan oleh BNPB, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan ini terdiri dari berbagai unsur kesehatan dan pendukung, termasuk dari TNI, Polri dan unsur non-pemerintah, dengan komponen terbesarnya MDMC (Muhammadiyah DisasI), NU, asosiasi dokter spesialis dan lainnya.
Segera setelah tiba di Adana, tim yang tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT), melakukan aklimatisasi dan pagi harinya mendapatkan entry briefing dari Duta Besar RI mengenai situasi terakhir di lapangan, serta strategi untuk masuk ke daerah operasi kemanusiaan.
Selepas briefing, tim langsung menuju ke lokasi untuk mulai membangun rumah sakit lapangan seluas 2,5 hektar (25.000 m2) yang akan dioperasikan oleh hampir seratus tenaga medis dan paramedis.
BACA JUGA:
Rumah sakit lapangan tersebut akan dibangun di dekat perkampungan di Kota Hassa, Hatay agar dapat langsung membantu korban di sekitar Kota Hassa maupun dari kota lain yang belum tertangani.
Diketahui, hingga saat ini dua gelombang bantuan kemanusiaan Indonesia telah tiba di Turki, dengan gelombang terakhir direncanakan tiba di Turki tanggal 18 Februari.