Angkatan Laut AS Kumpulkan Kepingan Balon Mata-mata China yang Ditembak Jatuh Jet Tempur
Ilustrasi Angkatan Laut milik AS Foto via @USNavy

Bagikan:

JAKARTA - Militer Amerika Serikat sedang mencari sisa-sisa balon pengintai China yang ditembak jatuh jet tempur mereka sehari sebelumnya. Dan ini semakin memperkeruh hubungan Amerika-China.

Angkatan Laut AS sedang bekerja untuk memulihkan balon dan muatanny. Penjaga Pantai menyediakan keamanan untuk operasi tersebut, kata Jenderal Glen VanHerck, komandan Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara dan Komando Utara AS, dilansir dari Channel News Asia, Senin 6 Februari.

Ketika sudah berhasil dikumpulkan semua, AS akan menganalisa. Tujuannya, AS akan mendapat informasi baru tentang kemampuan mata-mata China.

Kementerian Luar Negeri China (MFA) sudah melayangkan protes keras terhadap Amerika Serikat atas penembakan pesawat sipil nirawak China yang disebut sebagai "balon mata-mata". Penembakan pesawat nirawak itu atas persetujuan Presiden Joe Biden.

Balon yang sudah terkesan 'old school' kenapa masih dipilih jadi mata-mata? Simak penjelasannya dalam artikel Teknologi Usang dan Mudah Terlihat, Mengapa Balon Dipilih China untuk Mata-mata AS?.

Pihak China telah memverifikasi situasi itu dan beberapa kali mengkomunikasikannya dengan pihak AS. MFA bersikukuh, apa yang disebut oleh AS sebagai balon mata-mata itu adalah pesawat sipil yang di luar dugaan terbang di wilayah udara AS.

"Juru bicara Kementerian Pertahanan AS mengatakan bahwa balon tersebut tidak menghadirkan ancaman militer atau fisik kepada orang-orang di darat. Meskipun demikian, reaksi AS sangat berlebihan dengan menggunakan kekuatan sehingga melanggar praktik-praktik internasional secara serius," demikian MFA.

MFA akan mengambil tindakan lebih lanjut untuk melindungi hak dan kepentingan sah pascapenembakan tersebut.

Jet tempur militer AS telah menembak jatuh balon mata-mata tersebut di atas perairan Samudra Atlantik pada Sabtu 4 Februari atas persetujuan Presiden AS Joe Biden.

Pihak China pada Sabtu mengeluarkan pernyataan bahwa pesawat nirawak yang memasuki wilayah udara AS itu adalah pesawat sipil yang digunakan untuk penelitian, terutama terkait dengan meteorologi.