Media dan Politisi AS Menggunakan Balon Mata-mata Untuk Mencoreng China
Balon menuju laur angkasa (Tangkapan Layar YouTube JPL / Citra)

Bagikan:

JAKARTA - Media dan politisi Amerika Serikat (AS) telah memanfaatkan balon mata-mata untuk mencoreng China. Balon ini sebelumnya dirudal AS di wilayah barat laut.

Penemuan balon tersebut mendorong Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Jumat lalu membatalkan rencana perjalanannya ke Beijing.

Beberapa saat sebelum keputusan untuk membatalkan kunjungan --yang ditujukan untuk meredakan ketegangan antara kedua negara-- China mengeluarkan pernyataan penyesalan yang langka dan menyalahkan angin karena mendorong apa yang disebutnya sebuah pesawat sipil ke wilayah udara AS.

Pada hari Sabtu, kementerian luar negeri China merilis pernyataan lain yang membahas pengumuman Blinken.

"China ... tidak pernah melanggar wilayah dan wilayah udara negara berdaulat mana pun. 

Beberapa politisi dan media di Amerika Serikat menggunakan insiden (balon) sebagai dalih untuk menyerang dan mencoreng China," tulis kementerian Luar Negeri China dilansir dari Channelnewsasia.com, Minggu, 5 Februari. 

Ia menambahkan bahwa insiden itu adalah kecelakaan force majeure. China selalu mematuhi hukum internasional dan menghormati kedaulatan dan integritas wilayah semua negara.

Kementerian mengatakan menjaga saluran komunikasi di semua tingkatan itu penting, terutama dalam menghadapi beberapa situasi tak terduga dengan cara yang tenang dan dapat diandalkan.

Pernyataan lebih lanjut ditambahkan sehubungan dengan perjalanan Blinken, yang akan dimulai hari Minggu dan telah dipublikasikan secara luas di Amerika Serikat: "Faktanya, baik China maupun Amerika Serikat tidak mengumumkan kunjungan apa pun.

"Ini adalah keputusan Amerika Serikat sendiri untuk merilis informasi yang relevan dan kami menghormatinya."