Giliran China Tuding Balon Milik AS Masuk Wilayah Udaranya Tanpa Izin Sejak Awal 2022
Jubir Kemlu China Wang Wenbin. (Twitter/@MFA_China)

Bagikan:

JAKARTA - China menuding balon ketinggian tinggi Amerika Serikat telah terbang di atas wilayah udaranya tanpa izin lebih dari 10 kali sejak awal tahun 2022 pada Hari Senin.

Tudingan terbaru memperlebar perselisihan diplomatik, setelah militer Amerika Serikat menembak jatuh apa yang dikatakannya sebagai balon mata-mata China.

"Sejak tahun lalu, balon ketinggian tinggi AS telah lebih dari 10 kali melakukan penerbangan ilegal ke wilayah udara China tanpa persetujuan dari departemen China yang relevan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada pengarahan reguler di Beijing, melansir Reuters 13 Februari.

Meski demikian, Wang tidak secara khusus menggambarkan balon tersebut apakan memiliki tujuan militer atau spionase, tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Ditanya bagaimana China menanggapi serangan semacam itu ke wilayah udaranya, Wang mengatakan tanggapannya "bertanggung jawab dan profesional".

Terkait hal ini, Departemen Pertahanan Amerika Serikat tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Penegasan China muncul setelah Amerika Serikat menembak jatuh apa yang dikatakannya sebagai balon mata-mata China di lepas pantai South Carolina pada 4 Februari, setelah melayang melintasi Amerika Serikat selama berhari-hari.

Menanggapi balon China, Amerika Serikat menunda kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Beijing.

China mengatakan balon itu adalah pesawat penelitian sipil, menuduh Amerika Serikat bereaksi berlebihan.

"Hal pertama yang harus dilakukan pihak AS adalah melihat dirinya sendiri, mengubah caranya, bukan mencoreng dan menghasut konfrontasi," kritik Wang.

Dalam beberapa hari terakhir, militer Amerika Serikat telah menembak jatuh tiga objek terbang lainnya di atas Amerika Utara.

Namun, Wang mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang tiga objek terbaru yang ditembak jatuh oleh Amerika Serikat.