Bagikan:

JAKARTA - Israel melancarkan serangan terhadap Jalur Gaza, menyusul peluncuran roket pada akhir pekan, serta menewaskan seorang anggota kelompok Hamas dalam penangkapan di Tepi Barat, Hari Senin.

Tepi Barat telah menyaksikan kekerasan mendidih selama berbulan-bulan di tengah kebuntuan diplomasi Israel-Palestina, menimbulkan kekhawatiran di antara mediator asing atas kemungkinan menyebar ke Gaza, di mana kelompok Hamas yang berkuasa telah menahan tembakan mereka sejak perang Mei 2021.

Tentara Israel mengatakan pasukan memasuki Nablus, di antara titik bentrokan di Tepi Barat utara yang telah menjadi fokus serangannya baru-baru ini, untuk menahan gerilyawan. Para prajurit baku tembak dengan orang-orang bersenjata selama penggerebekan itu, katanya, melansir Reuters 13 Februari.

Kelompok militan independen Den of Lions mengatakan telah menyergap pasukan. Sementara, pejabat medis Palestina mengatakan seorang pria berusia 21 tahun tewas.

Hamas mengklaim dia sebagai anggotanya, tanpa mengatakan apakah dia ikut serta dalam pertempuran tersebut. Sementara, tidak ada korban di pihak Israel.

Di Gaza, serangan udara menghantam apa yang diklaim militer Israel (IDF) sebagai pembuatan roket bawah tanah Hamas, menyebut ini sebagai respons terhadap peluncuran roket lintas batas dari Gaza yang ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Iron Dome pada Hari Sabtu.

Menggunakan jet tempur, IDF mengatakan fasilitas yang ditargetkan menghasilkan bahan mentah untuk pembuatan roket dan dijalankan oleh kelompok teror Hamas.

"Serangan itu merupakan pukulan serius bagi kemampuan Hamas untuk membentengi dan mempersenjatai diri," kata IDF dalam sebuah pernyataan, seperti mengutip The Times of Israel.

Orang-orang Palestina membantah tudingan Israel tentang situs yang diserang di Gaza, mengatakan itu adalah ruang perjamuan tepi pantai.

Tak lama setelah militer mengonfirmasi serangan itu, sirene peringatan roket meraung di komunitas Israel selatan dekat Jalur Gaza, termasuk Sderot dan Kibbutz Nir Am. Peringatan itu juga terdengar di Kibbutz Ruhama, sekitar 10 kilometer (6,2 mil) timur Sderot.

IDF mengatakan empat rudal anti-pesawat ditembakkan ke arah jet Israel dan wilayah Israel, tiga di antaranya meledak di udara. Proyektil keempat meledak di lapangan terbuka, tidak menyebabkan cedera atau kerusakan.

Israel menganggap Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, bertanggung jawab atas setiap serangan yang berasal dari daerah tersebut, terlepas dari apakah kelompok itu berada di belakangnya.