Bagikan:

JAKARTA - Inggris akan meninjau ulang keamanan wilayah udaranya, menyusul penyerbuan balon mata-mata China yang dicurigai ke wilayah udara AS awal bulan ini, kata Menteri Pertahanan Ben Wallace.

Amerika Serikat menembak jatuh balon tersebut, yang katanya digunakan untuk memata-matainya, dan tiga benda terbang lainnya telah dijatuhkan oleh pasukan keamanan di Amerika Utara.

Sementara, Beijing mengklaim itu adalah balon cuaca, menuduh Amerika Serikat bereaksi berlebihan.

“Inggris dan sekutunya akan meninjau kembali apa arti intrusi wilayah udara ini bagi keamanan kita. Perkembangan ini adalah tanda lain bagaimana gambaran ancaman global berubah menjadi lebih buruk," kata Wallace kepada Telegraph, seperti melansir Reuters 13 Februari.

Surat kabar tersebut melaporkan, tinjauan keamanan akan digunakan untuk membantu memutuskan, apakah perubahan perlu dilakukan untuk pengawasan wilayah udara Inggris.

Ditanya tentang tinjauan Inggris selama pengarahan rutin di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan: "Kami telah menyatakan posisi kami atas insiden tersebut. Semua pihak harus melihatnya secara objektif dan berhenti mempermainkan masalah tersebut."

Sementara itu, Perdana Menteri Rishi Sunak menolak mengomentari keamanan nasional ketika ditanya oleh wartawan, apakah dia mengetahui adanya balon mata-mata yang terlihat di Inggris, tetapi mengatakan kemampuan Inggris, termasuk pasukan Peringatan Reaksi Cepat dengan jet Typhoon, mengawasi wilayah udara Inggris.

Perdana Menteri Sunak mengatakan pemerintah akan melakukan "apa pun untuk menjaga keamanan negara".

Tontonan balon Cina yang melayang di atas Amerika Serikat menyebabkan kemarahan politik di Washington, mempertajam fokus tantangan yang diajukan oleh China terhadap Amerika Serikat dan sekutunya.

Ditanya di Sky News pada Hari Senin, apakah mungkin balon mata-mata China telah digunakan di Inggris, Menteri Transportasi Junior Richard Holden mengatakan: "Itu mungkin."

"Pemerintah prihatin dengan apa yang terjadi. China adalah negara yang bermusuhan dan kita perlu menyadarinya, serta cara bertindak dan berperilaku," tandasnya.