Bagikan:

JAKARTA - Polres Metro Jakarta Pusat berjanji akan menindak tegas pelaku begal dan perampokan dengan cara menembaknya ditempat. Hal itu disebabkan karena banyaknya aksi kejahatan jalanan yang terjadi di wilayah Jakarta Pusat.

"Tindakan tegas kami itu bisa apapun yang sesuai dengan aturan undang-undang. Jika memang membahayakan petugas dan warga, maka pelaku bisa ditembak," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin saat dikonfirmasi, Jumat, 3 Februari.

Komarudin juga mengatakan, dia mengancam kepada para pelaku kejahatan yang masih mencoba melakukan aksinya di Jakarta Pusat adalah salah tempat.

"Salah tempat mereka jika mereka lakukan aksi di wilayah Jakpus," tegasnya.

Begal biasa melakukan aksi kejahatan pada malam hari. Untuk meminimalisir kejahatan di jalanan, Polres segera meningkatkan patroli wilayah di lokasi rawan kejahatan.

"Ada 30 mobil patroli yang kita sebar untuk mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan. Kita harap warga juga berhati-hati jika berpergian pada malam hari," katanya.

Sebelumnya diberitakan, seorang warga bernama Arifin (32) nyaris menjadi korban begal di Jalan AM Sangaji, Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Dikatakan korban, wilayah tersebut termasuk kawasan rawan aksi begal. Pasalnya, dalam satu bulan sudah terjadi 3 kali kasus begal.

"Waktu itu saya sedang duduk di atas trotoar nongkrong sama teman, terus ada dua orang naik motor tiba - tiba berhenti sembari acungkan parang," ujar Arifin, Senin 30 Januari.

Arifin mengatakan, dalam aksi itu terdapat dua orang pelaku yang membawa senjata tajam jenis parang dan mengendarai motor matic. Selain dirinya, pernah juga ada dua orang korban lainnya yang pernah di begal di kawasan Jalan AM Sangaji.

"Dalam satu bulan ini sudah 3 kali kasus begal di Jalan AM Sangaji. Di wilayah ini memang cukup rawan tindak kejahatan khususnya begal," katanya.