1 TKW yang Diduga Jadi Korban Wowon Cs Ternyata Masih Hidup, Kini Kerja di Libya
Ilustrasi/ Foto: Jehan/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Keberadaan satu dari dua tenaga kerja wanita (TKW) yang dilaporkan hilang dan diduga turut menjadi korban pembunuhan berantai serial killer Wowon Cs akhirnya ditemukan. Evi disebut masih hidup dan sedang bekerja di Libya.

"Ternyata saat ini yang bersangkutan bekerja di Libya dalam keadaan sehat," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dalam keterangannya, Selasa, 31 Januari.

Evi merupakan satu dari belasan korban penipuan dari Wowon Cs. Ia sempat dilaporkan dilaporkan hilang oleh rekan seprofesinya, Hana, karena kabarnya tak lagi terdengar.

Keberadaan Evi diketahui setelah polisi berkerjasama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

Dengan begitu, lanjut Hengki, tersisa satu TKW atas nama Nene yang masih belum diketahui keberadaanya. Dia juga korban penipuan kelompok pembunuh berantai.

"Tinggal menelusuri 1 lagi atas nama Nene masih salam proses penyelidikan," kata Hengki.

Sebelumnya, dua TKW yang diduga menjadi korban pembunuhan berantai 'serial killer' Wowon Cs karena hilang kabar hingga saat ini. Polisi menyebut masih mencari keberadaannya.

"Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya belum berhenti artinya keproaktifan dari penyidik untuk mencari korban baik secara identitas maupun informasi seperti yang disampaikan Hana maupun Aslem, ada dua temannya yang masih dicari," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko.

Kedua TKW itu bernama Nene dan Evi. Mereka diketahui sempat berhubungan dengan tersangka Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Dulloh (63) dan Muhammad Dede Solehudin (35).

Sebagai informasi, komplotan pembunuh berantai ini sudah menipu 11 TKW. Mereka mengaku bisa menggandakan uang.

Diduga, dari aksi penipuannya, komplotan itu bisa mendapat uang hingga miliaran rupiah. Sebab, hanya dari dua korban mereka bisa mendapatkan ratusan juta. Adapun, kedua TKW yang mengalami kerugian ratusan juta yakni Aslem dan Hana.